KH. Ahmad Mahrus Iskandar; Manasik Haji Sebagai Bentuk Simulasi dan Usaha Para Santri untuk Beribadah Ke Baitullah

AMC - Pondok pesantren Asshiddiqiyah kembali menggelar kegiatan manasik haji yang merupakan salah satu agenda tahunan pesantren untuk santri baru. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan ini dilaksanakan di lapangan utama pondok pesantren Asshiddiqiyah Jakarta pada Senin pagi (28/08).

KH. Ahmad Mahrus Iskandar mengungkapkan dalam sambutannya bahwa kegiatan manasik haji ini merupakan bentuk simulasi dan usaha para santri terhadap cita-cita mereka untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah.

“Ya Allah inilah usaha kami, saksi kami jika kami benar-benar ingin pergi ke Baitullah,” ungkap Khadimul Ma’had.

Menurut Khadimul Ma’had, pada hakikatnya Allah Swt. tidak melihat terhadap hasil dari apa yang kita lakukan. Melainkan Allah melihat bagaimana usaha dan niat hambanya dalam melakukan sesuatu, termasuk manasik haji ini.

Maka dari itu, Khadimul Ma’had mengajak para peserta manasik haji untuk lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan manasik haji ini sebagai bentuk niat dan usaha kita jika kita benar-benar rindu dan ingin menunaikan rukun islam yang terakhir ini.

“Mari kita fokuskan minta kepada Allah. Di mana apa yang kita lakukan ini sebagai bentuk rindu kita kepada baitullah, sebagai bentuk cinta kita kepada rumah Allah, sebagai bentuk sayang kita kepada kota Mekah dan Madinah, sebagai bentuk cinta kita kepada nabi Muhammad saw,” seru KH. Ahmad Mahrus Iskandar  menyemangati para santri.

Pada tahun ini, sekitar 372 santri baru mengikuti kegiatan manasik haji dengan penuh semangat dan antusiasme yang tinggi. Seruan bacaan talbiyah mengiringi setiap langkah para santri dalam mengikuti alur perjalanan manasik haji. Di mulai berangkat dari Tanah Air menuju bandara King Abdul Aziz, dilanjutkan menuju Arafah untuk melaksanakan wukuf, mabit di Muzdalifah, melempar jumroh, melaksanakan tawaf, Sa’i, sampai pada rangkaian ibadah haji yang terakhir, yaitu tahallul.

Adapun tujuan diadakannya manasik haji ini tak lain adalah untuk memberikan pemahaman dan praktik kepada peserta manasik (santri baru) agar mampu memahami alur serta tata cara ibadah haji sesuai dengan syariat yang ada. Di mana hal ini penting dilakukan mengingat ibadah haji merupakan bagian dari rukun islam.

“Selamat melakukan manasik haji, semangat, yang kuat, yang kompak, yang baik, insyaallah semua keinginan kita akan dikabulkan oleh Allah Swt. Amiin,” seru khadimul ma’had di akhir sambutannya.

Labbaikallahumma labbaik, labbaika laa syarika laka labaik.

Kami penuhi panggilanmu, Ya Allah. (Winda) 

 

Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :