New Student Intensive Assesment; Bukti Usaha dan Uji Coba Santri Baru


AMC - Ujian Program Intensif pondok pesantren Asshiddiqiyah Jakarta sukses terlaksana dengan lancar. KH. Ahmad Mahrus Iskandar mengungkapkan bahwasannya adanya ujian intensif santri baru ini merupakan bentuk usaha dan uji coba mereka selama kurang lebih 40 hari berada di pesantren. Hal ini diungkapkan Khadimul Ma’had pada pembukaan acara New Student Intensive Assesment di lapangan utama Asshiddiqiyah pada Sabtu (26/08).

New Student Intensive Assesment merupakan salah satu acara khusus santri baru yang rutin digelar setiap tahun setelah para santri baru telah selesai melakukan program intensif di pondok pesantren Asshiddiqiyah selama kurang lebih 40 hari lamanya. Di mana kemudian diujikan dalam acara ini oleh orang tua masing-masing. Adapun pelajaran intensif yang diujikan antara lain al-Qur’an, Fasholatan, Kitab Salaf (Pegon), Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris.

Acara ini dimulai pukul 08.00 – 12.00 WIB yang diikuti oleh seluruh santri baru baik dari kelas 1 SMP maupun kelas 10 MA. Selain diuji oleh orang tua mereka masing-masing, para santri juga menampilkan beberapa penampilan yang berkaitan dengan materi program intensif yang telah mereka pelajari di hadapan para wali santri.

Dengan adanya program intensif ini diharapkan bisa membantu para santri baru untuk bisa beradaptasi dengan baik di lingkungan pondok pesantren. Selain itu, materi yang dipelajari juga disinyalir sangat membantu dalam hal pembekalan para santri baru baik secara spiritual maupun intelektual kepesantrenan. Seperti halnya dalam praktik ibadah, seperti tata cara berwudlu, tata cara sholat, wirid, dan ibadah lainnya. Di mana hal ini sangat membantu keberlangsungan hidup para santri baru di pesantren.

Khadimul Ma’had dalam sambutannya juga memberikan apresiasi positif terhadap para santri yang sudah mau berusaha dengan sangat baik dalam program intensif ini. Hal ini dikarenakan usaha yang mereka lakukan merupakan pembeda antara ahli ilmu dengan orang yang tidak punya ilmu, bahkan perbedaan ini sampai pada angka 300 derajat menurut qaul Ibnu Abbas.

Sehingga, KH. Ahmad Mahrus Iskandar mengajak para wali santri supaya tidak melihat apa yang dihasilkan oleh putra-putrinya. Akan tetapi beliau mengajak para wali santri untuk melihat seberapa usaha yang telah dilakukan oleh putra-putrinya dalam ujian intensif ini.

“Yang kita lihat adalah usaha, keinginan, semangat, ghirah dari anak bapak ibu dalam kegiatan-kegiatan yang ada di pesantren ini,” ungkap KH. Mahrus Iskandar dalam sambutannya.

Santri Berkreasi, Asshiddiqiyah Berprestasi. (Winda) 

 

Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :