Mengisi Kemerdekaan Fi Sabilillah


AMC - "Niatkan mengisi kemerdekaan tahun ini dengan berjuang di jalan Allah," pesan Khadimul Ma'had Asshiddiqiyah Pusat, KH. Ahmad Mahrus Iskandar saat menyampaikan amanat dalam Upacara Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-75 pagi tadi, (17/08).

Dalam amanat, Khadimul Ma'had menceritakan hadits nabi saat bepergian bersama seorang sahabat. Sahabat berkata: 

الو جعل هذا الشباب قوته ونشاته وشبابته فى سبيل الله 
"Seandainya saja pemuda ini, menjadikan tenaganya, kemudaannya, kekuatannya, semangatnya di jalan Allah SWT" 

Lalu Rasulullah berkata: 

مَا سَبِيّلُ اللّٰه اِلَّا مَنْ قُتِلْ؟
"Apakah berjuang dijalan Allah itu hanya membunuh?"

Lalu beliau berkata lagi:

من سعى على والديه ففي سبيل الله، ومن سعى على عياله ففي سبيل الله

Barang siapa yang keluar berusaha untuk orang tuanya maka ia  fi sabilillah dan barang siapa yang berusaha untuk keluarganya maka ia  jihad fi sabilillah

"Para pemuda, kalianlah masa depan Indonesia. Para pemuda, kalianlah masa depan bangsa ini. Orang tua kita, salah satunya bumi pertiwi tanah yang kita cintai ini ada di tangan kalian."


Khadimul Ma'had menambahkan sebuah syair, "شبان اليوم رجال الغد و بنات اليوم امهات الغد, pemuda-pemuda saat ini adalah pemimpin masa depan dan perempuan-perempuan saat ini, pemudi-pemudi saat ini adalah ibu pertiwi untuk masa depan. ان فى يد الشباب امرُ الامة و في اقدامهم حياتنا. Di tangan merekalah perkara bangsa ini perkara umat, urusan ummat dandi bawah kaki mereka kehidupan para umat.”

Kepada seluruh santri, baik yang di pesantren atau mengikuti upacara secara virtual, beliau berpesan agar santri selalu menggunakan senjatanya untuk berjuang mengisi kemerdekaan, yakni tulisan dan akal pikiran dengan mengobarkan semangat menjaga NKRI sebagai bentuk Hubbul Wathan Minal Iman.

"Kalianlah yang akan menentukan bangsa ke depan," pungkasnya tegas. (Mila)





Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :