Gus Mahrus Iskandar : Asshiddiqiyah Pusat Lembaga Pendidikan Netral dan Independen



Dewan Pengurus Pusat Majelis Silaturrahim Kyai dan Pengasuh Pondok Pesantren se-Indonesia (DPP MSKP3I) direncanakan akan menggelar acara bertemakan " Silaturrahim Kyai dan Pengasuh Pondok Pesantren Se-Indonesia" , Sabtu siang (15/09). Acara akan digelar di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah pusat, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakata Barat. 300 ulama dan kyai serta ribuan santri diperkirakan hadir dalam acara tersebut.

Dalam hal ini, KH. Mahrus Iskandar, (Pimpinan Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Pusat) menegaskan bahwa : "Pondok Ashiddiqiyah bebas dari afiliasi politik manapun, lembaga ini berperan menjaga keberagaman dalam ukhuwah islamiyah dan tempat berjuang menuntut ilmu, bukan tempat yang tepat untuk berpolitik praktis. Lembaga kita tetap netral."

Ketidakberpihakan pesantren kepada dunia politik bukan tanpa alasan, karena pesantren merupakan wadah pendidikan yang tengah berjuang agar mampu menciptakan generasi terbaik untuk aset bangsa di masa yang akan datang.

Dalam hal ini merupakan kewajiban bersama-sama untuk membentengi dan menjaga dari berbagai macam perselisihan dan perbedaan yang dapat merusak ukhuwah islamiyah.

Alumni-alummi Asshiddiqiyah yang tersebar di seluruh Indonesia, dan walisantri juga memiliki kebebasan dalam menentukan pilihan, bahkan banyak yang bergabung dengan berbagai partai politik yang berbeda-beda.

Berdasarkan hal itu, seluruh perjuangan tersebut diniatkan demi menggapai Ridho Allah swt. Asshiddiqiyah sebagai pondok pesantren tetap istiqamah turut menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia agar selalu dalam lindungan Allah SWT. (Maulida)
Share on Google Plus

About Rumadie El-Borneo

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :