Hari Santri 2023; Asshiddiqiyah Kembali Bentangkan Bendera Merah Putih Sepanjang 780 Meter


AMCPembentangan Bendera Merah Putih sepanjang 780 M di sepanjangan jalan arteri Panjang, Jakarta Barat dalam rangka menyemarakkan Hari Santri Nasional 2023 di pondok pesantren Asshiddiqiyah Jakarta sukses dilaksanakan pada Minggu pagi (22/10).

“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim. Maka, pembentangan bendera sepanjang 780 meter akan segera dilaksanakan,” ucap KH. Ahmad Mahrus Iskandar mengawali pembentangan bendera itu.

Lebih dari 700 santri pondok pesantren Asshiddiqiyah memenuhi jalan arteri Panjang guna ikut serta memeriahkan pembentangan bendera terpanjang Asshiddiqiyah. Tidak jarang pula, para pengguna jalan berhenti hanya untuk menyaksikan dan mengabadikan moment yang hanya dilaksanakan satu tahun sekali itu.

Sebagai info, Asshiddiqiyah melakukan pembentangan bendera merah putih terpanjang sejak tahun 2017 lalu. Momentum ini rutin dilaksanakan setiap tahun guna memeriahkan acara Hari Santri Nasional. Kegiatan it uterus berlanjut hingga tahun ini dengan panjang bendera mencapai 780 meter.

Sebelum pembentangan dilaksanakan, para santri terlebih dahulu mengikuti seremonial upacara peringatan Hari Santri Nasional yang dilaksanakan di Lapangan Pengasih, Surabaya melalui zoom meeting dan apel pembentangan bendera merah putih di halaman pondok pesantren Asshiddiqiyah Jakarta.


Sesuai dengan tema Hari Santri Nasional kali ini “Jihad Santri Jayakan Negeri”, Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta KH. Syamsul Ma’arif yang bertindak sebagai inspektur apel pembentangan bendera mengungkapkan bahwa para ulama telah mewariskan kepada para santri berupa dua pusaka yang wajib dijaga, yaitu perkara yang berhubungan dengan keagamaan dan perkara yang berhubungan dengan kebangsaan.

Yang pertama, perkara keagamaan yakni para santri harus mengabdikan dirinya terhadap agama Islam. Selain itu, para santri juga harus memiliki sifat yang haus akan ilmu-ilmu agama. Hal ini selaras dengan santri yang setiap waktu selalu mengkaji turats dan menghabiskan waktunya untuk memperbanyak ajaran-ajaran agama.

Sedangkan yang kedua, terkait perkara kebangsaan. Di mana para santri harus menanam di dalam hatinya rasa cinta terhadap tanah air. Karena dalam hal ini, adanya Hari Santri tidak bisa terlepas dari peristiwa besar, yaitu Resolusi Jihad. Yang jika dalam konteks kekinian, para santri  mempunyai tanggungjawab yang besar terhadap bangsa yaitu menjaga nilai-nilai kebangsaan salah satunya adalah dengan cara mencintai bangsa dan tanah air.

“Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari pernah berpesan kepada para santri, umat Islam, dan masyarakat Indonesia pada umumnya untuk mempunyai rasa tanggungjawab yang besar yaitu mempertahankan kemerdekaan NKRI. Di mana pada zaman dahulu, dalam rangka mempertahamkan kemerdekaan NKRI, para santri melakukan jihad melawan penjajah,” tutur KH. Syamsul Ma’arif.


Selain itu, Khadimul Ma’had KH. Ahmad Mahrus Iskandar sebelum membacakan ikrar santri pada apel tersebut juga berpesan kepada para santri untuk senantiasa bangga menjadi santri. Karena dengan adanya HSN ini sukses menjadi bukti bahwa santri betul-betul memberikan manfaat di negara ini dan juga memberikan sumbangsih besar terhadap jayanya kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Makannnya kenapa Hari Santri harus dirayakan. Karena hal ini sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah Swt. Di mana santri yang menjadi manfaat di negeri ini memberikan sumbangsih besar terhadap negeri yang kita cintai ini,” pungkas Khadimul Ma’had. (Wnda)

Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :