Peringati Hari Santri Nasional 2023, Asshiddiqiyah Baca Satu Miliar Salawat Nariyah

AMC - Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) bersama para Kiai wilayah DKI Jakarta turut serta membacakan salawat nariyah di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta, pada Sabtu malam (21/10) yang dipimpin oleh K.H Ahmad Muhsin, Kiai Subhan dan Kiai Nurrahman.

Menurut laporan ketua panitia K.H Abdul Aziz Su’aidi, pembacaan salawat nariyah ini dilaksanakan serentak di seluruh Nusantara bakda Isya bahwa,

"DKI Jakarta, dalam rangkaian salawat 1 miliar ini mendapatkan mandatori 6 juta salawat, dan antara lain pada malam ini, alhamdulillah di pondok pessantren Asshiddiqiyah kita menjadi bagian dari pencapaian niat baik kita semua.” ujarnya.

Abdul Aziz juga berharap dengan adanya pembacaan salawat nariyah ini bisa memperkuat bukan hanya jam’iyyah Nahdlatul Ulama, bukan hanya kita yang membacanya, tapi juga diniatkan untuk memperkuat negara Indonesia dari berbagai cobaan.

Sebagai rangkaian semarak Hari Santri Nasional 2023, kegiatan ini akan dilajutkan besok pagi dengan apel hari santri yang juga akan dilaksanakan di lokasi yang sama kemudian akan dilanjutkan dengan pembentangan bendera merah putih sepanjang 780 meter sepanjang Jalan Panjang, Jakarta Barat.

Ketua pengurus wilayah Nahdlatul Ulama DKI Jakarta, K.H. Syamsul Ma’arif dalam tausiahnya menyampaikan bahwa, santri memiliki tugas untuk mengurusi dua hal. Yakni, urusan agama dan urusan kebangsaan.

Tarakal ulamau fiikum amraini, para kiai tlah mewarskan kalian semua sebagai santri dua perkara. lan tadillu abadan, kalian tidak pernah akan tersesat. fii hayatikum, di dalam kehidupan kalian. in tamasaktum bihima, manakala kalian berpegang teguh pada dua perkara tersebut. Yang pertama adalah, alumuru addiniyyah (urusan keagamaan). Yang kedua adalah alumuru alwathoniyah, urusan kebangsaan.” paparnya.

Sebagaimana harapan Kiai Syamsul Arifin, kita sebagai santri sudah seharusnya bangga menjadi santrii, karena santri adalah harapan bangs, harapan negeri. Maka urusan-urusan keagamaan harus diwujudkan dalam bentuk jihad santri, sedangkan urusan-urusan kebangsaan harus diwujudkan dalam bentuk jayakan negeri. Ini sejalan dengan tema Hari Santri Nasional kali ini yakni, “Jihad Santri, Jayakan Negeri”. (May)

 

Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :