Gus Mahrus: Dukungan Orang Tua Mempengaruhi Keberhasilan Anak

AMC - Dalam acara Wisuda Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta, KH. Ahmad Mahrus Iskandar selaku Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta menyampaikan nasihat dalam sesi sambutannya.

Di awal nasihat beliau, Gus Mahrus menyinggung kegiatan santri yang tanpa henti setiap hari, setiap malam bahkan hingga larut malam, tidak lain hanya untuk berjuang menyiapkan acara tahunan ini. 

"Jam sebelas, jam dua belas, mereka masih latihan di lapangan. Habis dari lapangan latihan di mushola, habis dari mushola latihan lagi di kamar. Mau tidur, latihan lagi. Mungkin, jangan-jangan ngigaunya juga masih latihan." ungkap beliau.
 

Beliau juga mengungkapkan, bahwa akibat dari tekunnya para santri latihan, beliau selalu terngiang-ngiang dengan gemuruh suara para santri. Bahkan sulit tertidur di beberapa malam terakhir. Dengan hal ini, Gus Mahrus berpesan kepada para wali santri untuk senantiasa mendukung kegiatan para santri.

KH. Ahmad Mahrus Iskandar juga, mengatakan kepada wali santri, "Apa yang tengah dilakukan oleh anak bapak dan ibu di sini (belajar) adalah sebuah proses. Ketika proses ini berlangsung, Allah menurunkan para malaikat lalu membentangkan sayapnya untuk mendo'akan apa saja yang baik, yang dipanjatkan oleh anak-anak bapak dan ibu, supaya dikabulkan oleh Allah Swt."

Dengan wisuda ini, Beliau berharap para santri tidak pernah berhenti untuk meningkatkan kemampuan yang telah diperoleh. Selain dari Nadzham Ta'lim al-Muta'allim, Nadzham Imrithy dan Nazham Aqidah al-Awam, beliau berharap, suatu saat nanti ada yang bisa menyelesaikan hafalan Nazham Alfiyah Ibnu Malik

Begitu juga, untuk yang telah menyelesaikan hafalan juz 'ammanya, tidak berhenti sampai di situ, akan tetapi sampai mengkhatamkan 30 juz al-Qur'an.

"Ini adalah proses yang dilakukan oleh para santri. Bukan apa-apa wahai bapak dan ibu, yang mereka lakukan bukan hanya untuk menunjukkan kepada bapak dan ibu. Tapi, yang mereka lakukan adalah sebuah usaha untuk membuktikan kepada dunia bahwa mereka adalah anak yang berbakti." imbuh KH. Ahmad Mahrus Iskandar. 

Terakhir, beliau mengatakan, bahwa segala pencapaian yang diperoleh oleh para santri merupakan peran besar yang dilakukan oleh pesantren, khususnya Madrasah Diniyah.

"Saya berharap, untuk ke depannya, insyaallah kita bisa lebih peduli terhadap usaha dari anak-anak kita di sini" tutur Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah itu. (Muhaimin Yasin) 
Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :