Riyadhah Shalat Hajat 100 Rakaat Upaya Menjaga Keselamatan dan Kekuatan Nahdlatul Ulama


AMC -HIDMAT (Himpunan Da’iyah dan Majlis Taklim) Muslimat NU Pusat berkesempatan menggelar Riyadhoh Shalat Sunnah Hajat berjamaah 100 Rakaat di pondok pesantren Asshiddiqiyah Jakarta pada Jum’at (04/11).

Acara yang berlangsung di kediaman Ibu Nyai Hj. Nurjazilah itu dihadiri oleh Nyai Hj. Machfudhoh Aly Ubaid selaku ketua HIDMAT Muslimat NU Pusat dan juga para pengurus Muslimat NU serta tamu undangan lainnya.

Nyai Hj. Machfudhoh Aly Ubaid dalam sambutan pengantarnya menjelaskan bahwasannya salah satu manfaat dari riyadhoh salat hajat 100 rakaat adalah sebagai ikhtiar kita untuk menjaga keselamatan, kekuatan dan  persaudaraan di organisasi Nahdlatul Ulama secara keseluruhan.

“Terus terang salat ini (hajat) adalah amanah supaya dilanjutkan untuk do'a keselamatan muslimat khususnya dan organisasi Nahdlatul Ulama secara keseluruhan. Mulai dari pusat, cabang, ranting, dan anak ranting,” terang putri Alm. KH. Wahab Chasbullah itu.


Selaku tuan rumah, K.H Ahmad Mahrus Iskandar juga sangat menyambut baik kegiatan yang sangat bermanfaat itu. Bahkan putra dari Ibu Nyai Hj. Nurjazilah itu bercerita bahwa shalat hajat 100 rakaat ini juga merupakan salah satu amalan dan riyadhoh yang dilaksanakan oleh ayahandanya, Almaghfurlah KH. Noer Muhammad Iskandar. Dimana Kyai Noer sering melaksanakan salat hajat tersebut di waktu duha sampai menjelang waktu dzuhur. Terlebih ketika Kyai Noer tengah memiliki hajat yang besar.

“Ternyata memang bukan tanpa sebab. Apalagi para Bu Nyai sekarang melakukan. Berarti saya tambah yakin, 100 rakaat shalat hajat ini mempunyai fadilah yang sangat luar biasa. Apalagi dilaksanakan pada hari Jum’at, maka insyaallah dengan keyakinan kita Allah akan segera mengabulkan  doa kita,” tuturnya yang di amin-kan oleh para jamaah.

Sebelum melaksanakan kaifiyah riyadhah shalat hajat 100 rakaat, Hj. Romlah selaku imam shalat terlebih dahulu menjelaskan tata cara pelaksanaannya, yaitu:
1. Shalat hajat dilaksanakan 100 rakaat dengan 50 kali salam.
2. Membaca Niat.
اصلى سنة الحاجة ركعتين مأموما لله تعالى
3. Rakaat pertama setelah membaca surat al-Fatihah membaca surat al-Kafirun.
4. Mulai rakaat ke-2 sampai ke-100. Setelah membaca surat al-Fatihah membaca surah al-Ikhlas.
5. Setelah salam rakaat ke-100, kemudian sujud dengan membaca:
La ilaha illa anta inni kuntu minadz zhalimiin (7x)

Shalawat (Allahumma shalli ‘ala sayyidina muhammad wa ‘ala alii sayyidina muhammad) (7x)

Rabbana aatina fi ad-dunya hasanatan wa fi al-akhirati hasanatan wa qinaa ‘adzaaba an-naar (7x)

Dan sebutkan hajatnya.

Kemudian setelah melaksanakan Shalat Hajat ini dilanjutkan dengan pembacaan tahlil, Maulid dan Shalawat nariyah 4.444 kali. Lalu, ditutup dengan pembacaan Burdah bersama-sama. (Winda)
Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :