Mohon Maaf, Shiddiqiyah Jombang Beda dengan Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta


AMC -Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah yang kemudian lebih dikenal dengan Pesantren Shiddiqiyyah mengalami salah penyebutan ‘Pesantren Asshiddiqiyah’ dengan penambahan huruf ‘a’ dan ‘s’ di depannya.

Sementara, Pesantren Asshiddiqiyah sendiri merupakan nama lembaga pendidikan agama yang berada di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. 

Beberapa warganet kadang salah tulis atau salah ucap. Padahal, Shiddiqiyyah dan Asshiddiqiyah sama sekali berbeda dan tidak memiliki kaitan apa-apa. Untuk membedakannya, berikut profil singkat pesantren masing-masing. 

Shiddiqiyyah Jombang

Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah Ploso terletak di wilayah Jombang, Jawa Timur. Pesantren yang memiliki nama populer 'Pondok Pesantren Majma'al Bahrain Hubbul Wathan Minal Iman Shiddiqiyyah' ini berlokasi di Jalan Raya Ploso Babat, Desa Losari, Kecamatan Ploso, Jombang. 

Awal berdirinya dirintis KH Ahmad Syuhada (Prajurit Diponegoro) dengan nama Kedungturi yang dibangun sekitar 1850-an. Setelah Pangeran Diponegoro wafat pada 1855, Kiai Ahmad Syuhada berpindah ke Jawa Timur, yakni di Ploso, Jombang. 

Kemudian, dilanjutkan oleh putra Ahmad Syuhada, Muchammad Cholil, yang dikenal dengan H. Abdul Mu'thi. Abdul Mu'thi memiliki 17 putra. Setelah itu, diteruskan oleh putra keenam Abdul Mu'thi, Munasir. 

Berikutnya, Shiddiqiyyah diteruskan oleh putra ke-12 Abdul Mu'thi, Kiai Muchtar Mu'thi atau lebih dikenal dengan Kiai Tar (ayah dari Mas Bechi). Kiai Tar mulai menyebarkan ajaran Thoriqoh Shiddiqiyah sejak 1958 yang ia terima dari Syekh Syu'eb Jamali Al Bantani yang masuk Thoriqoh Kholwatiyyah dari Yaman. 

Pada 1967, Kiai Tar mendirikan Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah. Pesantren ini kemudian membangun gedung bertingkat pada 1974. 

Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah memiliki nomor statistik 510335170176 dan izin Operasional (Ijop) dengan nomor 875/Kk.13.12.5/11/2018. Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah tidak tergabung dalam naungan Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU). Artinya, pesantren ini tidak terafiliasi dengan NU. 

Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta terletak di Jalan Panjang No.6C, RT. 5/ RW. 11, Kelurahan Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 

Pesantren ini didirikan oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ.  pada Juli 1985/ Rabiul Awal 1406 H dalam kapasitasnya sebagai lembaga pendidikan, keagamaan, dan kemasyarakatan. 

Kiai Noer merupakan tokoh kelahiran Banyuwangi 5 Juli 1955 dari pasangan Kiai Iskandar dan Nyai Rabiatun. Ia wafat pada 13 Desember 2020, di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta. 

Sepeninggal Kiai Noer, Pesantren Asshiddiqiyah diasuh oleh salah satu putranya, KH Ahmad Mahrus Iskandar, Bcs. hingga sekarang. 

Pesantren Asshiddiqiyah juga tergabung dalam naungan Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU). Artinya, secara organisasi pesantren ini terafiliasi dengan NU. 

Pesantren Asshiddiqiyah memiliki nomor statistik 51003173001 dan izin Operasional (Ijop) dengan nomor 3888./Kk.09.5/3/Kep/09/2020. 

Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.[]
Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :