Khadimul Ma'had; 3 Fungsi Utama Halal Bi Halal


AMC -Libur Idul Fitri telah usai, semua santri ponpes Asshiddiqiyah Jakarta kembali ke pesantren dengan diantar oleh orang tua masing-masing, senin (16/05). Dilanjutkan halal bi halal semua santri dengan seluruh asatidz dan pengasuh, selasa pagi (17/08). Khadimul Ma'had KH. Ahmad Mahrus Iskandar juga menyampaikan beberapa poin dalam sambutannnya, salah satunya mengenai halal bi halal. 

"Istilah halal bi halal ini pencetusnya adalah seorang kiai besar yaitu KH. Wahab Chasbullah", ujar Khadimul Ma'had. 

Lanjutny, tujuan saat itu yaitu untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air. Setelah berpuasa selama 1 bulan penuh dilanjutkan dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri dan diadakannya halal bi halal untuk menenangkan. 

Tradisi halal bi halal ini juga merupakan tradisi yang dilakukan oleh Rasululllah Saw untuk saling memaafkan dan berbahagia bersama. 

Khadimul Ma'had juga menjelaskan bahwa fungsi utama halal bi halal ini ada 3, yaitu bermaaf-maafan, bersalam-salaman dan saling mendo'akan. 

Selain itu, Khadimul Ma'had juga mengutip syi'ir yang berisi pesan-pesan dan dilantunkan bersama dengan para santri. 

بَيْتُ الْوِلاَيَةِ قُسِّمَتْ اَرْكَانُهُ # سَادَاتُنَا فِيْهِ مِنَ الْأَبْدَالِ
مَا بَيْنَ صَمْتٍ وَاعْتِزَالِ دَائِمًا # وَالْجُوْعُ وَالسَّهْرُ النَّزِيهُ الْغَالِى

"Rumah kewalian memiliki empat unsur, tuan-tuan kami yaitu para wali abdal ada didalamnya. (Empat unsur itu adalah) Diam (tidak banyak berbicara),  jauh dari keluarga karena Allah (Tholabul 'Ilmi), menerima yang Allah berikan untuk kebahagiaan di masa depan dan Qiyamul Lail"

Khadimul Ma'had berpesan untuk para santri agar semangat dalam belajar karena orang yang sukses adalah orang yang suka berproses bukan orang yang berprotes.

Halal bi halal diakhiri dengan mushafahah (bersalaman) seluruh santri dengan pengasuh dan dewan guru.

Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :