Ramadhan, Nuzulul Qur’an Dan Anjuran Memperbanyak Tadarus Al-Qur’an


AMC -Bulan Ramadhan merupakan bulan mulia, penuh rahmat dan ampunan. Di bulan ini pula, banyak sekali peristiwa bersejarah terjadi. Salah satu peristiwa yang tercatat dalam sejarah ialah bulan Ramadhan yang menjadi momen turunnya al-Qur’an (nuzulul qur’an).

Berbeda dengan kitab samawi yang lain, Al-Qur’an sendiri dalam proses turunnya memiliki dua tahapan: secara langsung (inzaly) pada malam lailatul qadar dan berangsur-angsur (tanzily) selama 23 tahun menyesuaikan peristiwa yang menyertainya.

Jumhur ulama sepakat prosesi yang pertamalah (secara langsung; Inzaly) turunnya al-Qur’an ke bait al-Izza dari langit dunia merupakan prosesi yang terjadi pada bulan Ramadhan.

شهر رمضان الذي أنزل فيه القرأن هدى للناس وبينات من الهدى والفرقان.....

“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)....(Qs Al-Baqarah: 2/185).


Ibnu Katsir dalam kitab Tafsirnya dengan menukil beberapa riwayat, salah satunya dari Ibnu Abbas menjelaskan bahwa momen turunnya al-Qur’an yang terjadi pada bulan Ramadhan ialah proses turunnya al-Qur’an secara keseluruhan ke bait al-Izza, langit dunia. Dan hal tersebut terjadi pada malam lailatul qadar. Sebelum kemudian al-Qur’an turun secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun kepada Nabi Muhammad Saw menyesuaikan peristiwa yang terjadi.

Momen turunnya al-Qur’an tersebut pula lah yang kemudian memberi salah satu nama lain bagi Ramadhan, yaitu Syahr al-Qur’an (bulan al-Qur’an). Sebagaimana oleh Dr, Zain bin Muhammad bin Husain al-Idrus dalam kitabnya “Asma Syahr Ramadhan” menjelaskan sebagai berikut:
“Bulan Ramadhan adalah bulan al-Qur’an. Allah menurunkan al-Qur’an pada bulan Ramadhan di malam yang terberkahi, malam lailatul qadar. Allah Ta’ala berfirman: “Sungguh Kami menurunkannya (al-Qur’an) pada malam yang terberkahi; dan sungguh Kamilah yang memberi peringatan”_(ad-Dukhan: 44/03)_ “Kami turunkan al-Qur’an pada lailatul qadar”_(al-Qadr: 97:01).”

Tidak hanya itu, dalam riwayat lain menyebutkan bahwa bulan Ramadhan juga menjadi waktu di mana Nabi Muhammad mendaras al-Qur’an bersama malaikat Jibril. Oleh karenanya, sangat dianjurkan untuk memperbanyak bacaan al-Qur’an pada bulan mulia ini. Sebagaimana puasa, al-Qur’an juga akan memberikan syafaat di hari kiamat. Salah satunya hadist riwayat Ibnu Abbas yang artinya sebagai berikut:

“Nabi Muhammad Saw adalah orang yang paling dermawan, dan puncak kedermawanannya terlihat pada saat bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril menemuinya, dan Jibril senantiasa menemuinya di setiap malam bulan Ramadhan dan kemudian mendaras al-Qur’an”
Hal tersebut menjadikan ulama-ulama salaf sangat memperhatikan dan menekuni betul, membaca al-Qur’an pada bulan Ramadhan. Dari mereka ada  yang mengkhatamkan al-Qur’an 3 kali dalam sehari. Dengan riwayat yang beragam, ada pula yang mengkhatamkan al-Qur’an setiap shalat Tarawih. 

Wallahu A'lam
(Oebab) 
Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :