Ramadhan, Keutamaan dan Anjuran Berbuat Baik Di Dalamnya


AMC -Ramadhan menjadi salah satu bulan yang sangat ditunggu kehadirannya oleh umat Islam sedunia. Bulan istimewa yang di dalamnya umat Islam diperintah untuk melaksanakan ibadah istimewa. Bulan di mana umat Islam berpuasa sebulan penuh semata mengharap ridho dari-Nya.

Ramadhan memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan dibanding bulan lainnya. Bagaimana tidak, di bulan ini Nabi Muhammad Saw diberi wahyu al-Qur’an. Di bulan ini pula ibadah yang oleh Allah (dalam salah satu hadits qudsi) pahala melaksanakannya disandarkan langsung kepada-Nya.

Sebagaimana yang dijelaskan al-Ghazali dalam masterpiecenya “Ihya Ulum ad-Din” Jilid II hal 98 cet Dar al-Minhaj dengan mengutip hadits riwayat al-Bukhari berikut ini:

هو متميز بخاصية النسبة إلى الله تعالى من بين سائر الاركان, إذ قال الله تعالى فيما حكاه عنه نبيه صلى الله عليه وسلم:كل حسنة بعشر  أمثالها إلى سبع مئة ضعف إلا الصوم, فإنه لي وأنا أجزي به

“Puasa adalah ibadah istimewa yang dinisbatkan kepada Allah Taala dari ibadah-ibadah lainnya. Allah Taala dalam riwayat yang dijelaskan oleh Nabi-Nya Saw berfirman: “setiap kebaikan diganjar 10 kali lipat sampai 700 kali lipat kecuali puasa, ia untuk-Ku dan aku yang akan membalasnya”.

Pernyataan al-Ghazali dengan mengutip hadits Bukhari tersebut tidaklah menafikan bahwa ibadah lainnya pun Allah pula yang akan membalasnya. Namun, darinya kita dapat mengetahui bahwa ibadah puasa memiliki keistimewaan tersendiri dibanding ibadah lainnya. Yaitu Allah sendiri yang akan langsung membalasnya dengan menghilangkan batasan berapa kali lipat Allah akan membalasnya.

Diantara keistimewaan Ramadhan selanjutnya lagi ialah bulan Ramadhan menjadi tempat untuk umat Islam berlomba-lomba untuk berbuat baik kepada sesama, pahala dilipat gandakan, juga hanya pada bulan ini terdapat malam yang lebih baik dari pada seribu bulan lainnya.

Keutamaan-keutamaan tersebut diantaranya dijelaskan oleh hadits riwayat Ibnu Khuzaimah, al-Baihaqi, Ibnu Hayyan dari Salman Ra yang artinya sebagai berikut:
“Rasulullah Saw berkhutbah di akhir bulan Sya’ban, Rasulullah bersabda: wahai umat manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung dan penuh barakah, bulan di mana di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan yang Allah jadikan puasa di dalamnya fardu untuk dilaksanakan, menghidupkan malamnya sebagai sunnah.

Barangsiapa ber-taqarrub di dalamnya dengan satu kebaikan sama seperti halnya ia melaksanakan amal fadhu di bulan lainnya. Bulan yang barangsiapa melaksanakan satu amal fardhu di dalamnya maka terhitung baginya melaksnakan tujuh puluh amal fardhu di lain bulan.

Ia adalah bulan kesabaran, sedangkan kesabaran balasannya ialah surga. Ia adalah bulan keleluasaan, bulan di mana rezeki orang-orang beriman ditambahkan. Barangsiapa memberi untuk berbuka puasa pada seorang yang berpuasa di dalamnya maka baginya ampunan untuk dosa-dosanya, dimerdekakan dari api neraka, dan ia mendapatkan pahala sama seperti yang didapatkan oleh orang yang ia beri tersebut.

Kemudian para sahabat bertanya kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, tidak semuanya dari kami memiliki sesuatu yang dapat diberikan untuk berbuka puasa?”. Rasulullah Saw bersabda: “Allah akan memberikan pahala tersebut kepada siapa saja yang memberikan untuk berbuka puasa meski hanya dengan satu buah kurma atau seteguk air, sececap air susu.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang awalnya ialah rahmat, tengah-tengahnya merupakan ampunan, dan akhirnya ialah dimerdekakan dari api neraka. Barangsiapa meringankan tugas hamba sahayanya maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan memerdekakannya dari api neraka.”

Semoga kita bisa melaksanakan ibadah dengan khidmat di bulan istimewa ini.
Wallahu a’lam.
(Oebab) 
Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :