Bersama Ponpes Asshiddiqiyah Pusat, PBNU Resmi Buka Peluncuran Vaksinasi Covid-19 Booster untuk Pesantren


AMC -Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Pusat, Jakarta Barat, terpilih sebagai salah satu pesantren yang digait oleh PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) dan bahkan menjadi tempat launching (peluncuran) program Vaksinasi Covid-19 Booster untuk Pesantren. Peluncuran tersebut dilakukan secara langsung oleh Ning Alissa Wahid selaku Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat PBNU, pada Rabu (23/3/22).

"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahm, dengan ini kita luncurkan program Vaksinasi Covid-19 Booster untuk Pondok Pesantren,” ucap perempuan yang bernama lengkap Hj. Alissa Qutrotunnada Munawaroh Wahid itu sebelum melakukan pemukulan beduk bersama-sama dengan KH. Ahmad Mahrus Iskandar Khadimul Ma’had Ponpes Asshiddiqiyah Pusat, Imron Rosyadi dan Ai Rahmayanti (Wasekjen (Wakil Sekretaris Jendral) PBNU), KH. Samsul Ma’arif (Ketua PWNU DKI Jakarta), H. Ulun Nuha (Ketua Satkor Covid-19 PP RMI PBNU), serta Dr. Citra Fitri Agustina (Dokter Psikiater di Rumah Sakit Umum Yarsi) sebagai simbol resmi dibukanya program.
Dalam sambutannya, putri dari Presiden ke-4 RI tersebut menjelaskan bahwasannya program Vaksinasi Covid-19 Booster untuk Pesantren ini merupakan salah satu ikhtiar/upaya yang ditempuh dengan harapan negara Indonesia cepat pulih dari kekangan virus covid-19, dengan begitu kehidupan masyarakat pun akan ikut cepat pulih.

“Melalui program Vaksinasi Covid-19 Booster di Pondok Pesantren ini maka kita membangun pesantren kuat, pesantren sehat, kalau pesantren sehat (dan) kuat, maka Indonesianya juga akan kuat,” tegas perempuan kelahiran Jombang itu.


“Pesantren Sehat Indonesia Kuat” digaungkannya bukan tanpa alasan, karena pada kesempatan itu beliau mengungkapkan bahwa pesantren di Indonesia dengan jumlah kurang lebih sebanyak 54.000 pesantren, yang mana 24.000 pesantren dengan 2 juta lebih santrinya ada di bawah naungan NU. Berdasarkan data tersebut, dengan memastikan semua santrinya tervaksin maka harapan Indonesia bebas dari kekangan virus covid-19 juga akan terwujud.
Melanjutkan pemaparannya, beliau juga memotivasi para santri bahwa dengan melakukan vaksinasi sebetulnya para santri sedang menjalankan peran dan prinsip khoirunnas anfa’uhum linnas yang berarti sedang menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain.

“Karena kalau sudah vaksin tidak menulari orang lain, jadi vaksin bukan hanya kita sendiri tapi ini merupakan khidmah kita untuk orang-orang di sekitar kita, juga untuk agama, bangsa dan Negara,” terang Ning Alissa.

Terkait hal ini, KH. Ahmad Mahrus Iskandar atau yang akrab disapa Gus Ayus juga menjelaskan bahwa melakukan vaksinasi berarti juga menjalankan salah satu maqashidus syari’ah (tujuan syariat) yaitu hifdz al-nafs (menjaga jiwa); menjaga kesehatan, menjaga diri, menjaga kehidupan. Yang mana hifdz al-nafs hukumnya adalah wajib.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Citra Fitri Agustina memaparkan bahwasannya vaksinasi yang berlangsung di Ponpes Asshiddiqiyah ini adalah rangkaian dari program vaksinasi untuk pesantren yang ditargetkan menjangkau 14.000 orang, beliau berharap dengan adanya program ini antusiasme masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster akan terus terdorong dan mampu meningkatkan jumlah angka vaksinasi itu sendiri.

Sementara itu, Ustaz Taufan Azhari selaku Ketua Satgas Covid-19 Ponpes Asshiddiqiyah mengatakan bahwa program vaksinasi di Ponpes Asshiddiqiyah ini merupakan hasil kerjasama antara beberapa pihak yaitu, PBNU, LKNU (Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama), Give2Asia, Yayasan Lentera Kesehatan Nusantara, Rumah Sakit Ali Sibroh Malisi, Satkes Pusdokkes (Satuan Kesehatan Pusat Kedokteran dan Kesehatan) Mabes POLRI, FK (Fakultas Kedokteran) Universitas Yarsi, Puskesmas Kebon Jeruk, dan lain-lain.

Secara keseluruhan acara vaksinasi berjalan lancar, meski sempat ada sedikit kendala karena guyuran hujan deras secara tiba-tiba di lokasi saat vaksinasi berlangsung. Namun kendala itu, alhamdulillah mampu diatasi dengan sigap oleh para santri yang menjadi Satgas Ponpes Asshiddiqiyah Pusat. Dari 1200 dosis yang disediakan, sekitar 250 dosis terpakai, hal ini dikarenakan banyak peserta yang tidak lolos proses screening/verifikasi. Peserta vaksin yang hadir terdiri dari santri dan keluarga Asshiddiqiyah pusat serta cabang, masyarakat sekitar pesantren, wali santri, badan-badan otonom, seperti dari Ansor dan Banser yang selain melakukan vaksin, juga turut serta mengawal jalannya acara. (Mamluatul Hidayah)
Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :