Rabi'ul Awwal; Sejarah Pembangunan Masjid Quba’ dan Shalat Jum’at Pertama Umat Islam

AMC -Bulan Rabi'ul Awwal adalah bulan ke-3 dari penanggalan kalender Hijriyah. Rabi'ul Awwal dalam istilah Jawa disebut juga dengan bulan Maulid (mulud; red), yang memiliki arti lahir. Karena di dalamnya Sayyid al-Alamin, pemimpin umat manusia Nabi Muhammad Saw lahir sekaligus juga wafat. Tepatnya pada 12 Rabi'ul Awwal (riwayat lain 9), pada tahun terjadi penyerangan pasukan gajah Abrahah Al-Asyram yang hendak menghancurkan Ka’bah.

Selain merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad Saw. Dalam bulan Rabi'ul Awwal juga tercatat terjadi beberapa peristiwa penting dalam sejarah umat Islam. Diantaranya ialah peristiwa pembangunan masjid Quba oleh Nabi Muhammad Saw sendiri juga sekaligus pelaksanaan shalat Jum’at pertama dalam sejarah umat Islam.

Hijrah Nabi Muhammad, Pembangunan Masjid Quba’ dan Shalat Jum’at Pertama

Setelah umat Islam berbondong-bondong hijrah ke kota Madinah, baru setelah itu Nabi Muhammad Saw (yang menunggu izin dari Allah Swt) ditemani Abu Bakar menyusul mereka untuk hijrah. Seperti yang maklum diketahui dalam kitab-kitab sirah Nabawi, peristiwa yang juga diwarnai serangkaian peristiwa apik tersebut kemudian menjadi titik awal kejayaan Islam yang kemudian diabadikan sebagai penanggalan dalam kalender Islam.

Diwarnai serangkaian kisah di mana Nabi Saw dan Abu Bakar As-Sidiq berhasil memperdaya kaum Quraisy atas izin Allah, Nabi Saw berhasil sampai di Quba sebelum kemudian tiba di Madinah. Peristiwa tersebut terjadi pada senin tanggal 8 Rabi'ul Awwal tahun 14 kenabian (sekaligus 1 Hijriyah) yang bertepatan dengan tanggal 23 September 622 M. 

Dari Abdurrahman bin Uwaimir bin Saidah berkata: “menceritakan kepadaku beberapa tokoh dari kaumku, dari kalangan sahabat Nabi Saw, mereka berkata: setelah kami mendengar bahwa Nabi Muhammad Saw keluar dari Mekkah, kami menunggu kedatangannya. Kami melaksanakan shalat Shubuh kemudian menunggu kedatangan Nabi Saw. Demi Allah, kami terus menunggu kedatangan Nabi Saw sehingga matahari memangkas keseluruhan bayangan tempat yang digunakan meneduh bagi kami. Beberapa hari tersebut adalah hari yang panas. Sehingga ketika datang hari di mana Nabi Muhammad Saw sampai, kami duduk menunggu sama seperti hari-hari sebelumnya sampai matahari memangkas penuh tempat kami meneduh. Nabi Saw sampai ketika kami masuk ke rumah-rumah kami. Pada saat itu orang yang pertama kali melihat Nabi Saw dan Abu Bakar ialah laki-laki dari Yahudi. Ia melihat apa yang kami lakukan ketika kami menunggu kedatangan Nabi Saw. Ia kemudian berkata dengan melantangkan suaranya: Wahai Bani Qaylah (Anshar), orang yang kalian tunggu telah sampai!. Kami keluar menemui Nabi Saw dan Abu Bakar  yang sedang berteduh di bawah pohon kurma. Kebanyakan dari kami waktu itu belum pernah melihat Nabi Saw, setelah kemudian Abu Bakar memakaikan sorban kepada Nabi, kami baru mengetahuinya”.

Selama empat hari (senin-kamis) di Quba’, Nabi Muhammad Saw menetap di rumah Kultsum bin Hadm. Dalam beberapa hari tersebut Nabi Saw membangun masjid Quba’, masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Saw setelah kenabian dan masjid yang disifati “dibangun atas dasar takwa” oleh Allah Swt pada ayat 108 surat At-Taubah.
Syekh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi dalam kitabnya “Fiqh al-Sirah an-Nabawiyah ” berkata demikian:

ووصل رسول الله ص.م قباء, فاستقبله من فيها وأقام فيها بضعة أيام نازلا على كلثوم بن هدم, حيث أدركه فيها علي بعد أن أدى عنه الودائع إلى أصحابها. وأسس النبي ص.م هناك مسجد قباء. وهو المسجد الذي وصفه الله بقوله: ( لمسجد أسس على التقوى من أول يوم أحق أن تقوم فيه) {التوبة:108 }

“Rasulullah Saw sampai di Quba’, di mana kedatangannya disambut oleh masyarakat. Nabi Saw menetap selama beberapa hari di rumah Kultsum bin Hadm, sehingga Ali menyusulnya setelah menghantarkan beberapa titipan kepada pemiliknya. Nabi Saw membangun masjid Quba’. Masjid tersebut ialah masjid yang disifati oleh Allah Swt dengan firmannya: ( Sungguh masjid yang dibangun atas dasar ketakwaan dari awal mula (pembuatannya) lebih berhak untuk didirikan (shalat) di dalamnya (At-Taubah: 108)”.

Kemudian pada hari kamis Nabi Saw dikuti Abu Bakar, Nabi Saw mengirim surat pada Bani An-Najar yang kemudian mengikuti Nabi Saw pergi menuju kota Madinah. Di mana saat itu Nabi Saw beserta para sahabat diperintahkan untuk melaksanakan shalat Jum’at pertama. Shalat Jum’at tersebut dilakukan di Bani Salim bin Auf, dalam masjid yang berada di dalam lembah yang bernama Ranuna’.

Demikian diantara peristiwa yang terjadi pada bulan Rabi'ul Awwal yang penuh berkah ini. Semoga kita diaku oleh Nabi Muhammad Saw sebagai umatnya. Amiin.
Wallahu a’lam

Ref, Syekh Abdul Salam Muhammad Harun, Tahdzib Sirah Ibnu Hisyam, 2018, Beirut: Daar Al-Kutub Al-Ilmiyah
Dr Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi, Fiqih Sirah An-Nabawiyah, 2019, Damaskus: Daar Al-Fikr
Syekh Safiyurrahman Al-Mubarakfuri, Ar-Rahiq Al-Makhtum, 2013, Riyadh: Muntada Al-Tsaqafa.

Oleh: Alwi Jamaulel Ubab
Edit: Mila
Foto: Google

Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :