Nyate Bareng; Pelepas Penat Santri

AMC -Tahun ini, Ponpes Asshiddiqyah Jakarta kembali menggelar rutinitas tahunannya, yaitu Lomba ‘Nyate Bareng’. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang dilaksanakan tepat setelah hari raya Idul Adha, kini kegiatan tersebut dilaksanakan satu setengah bulan setelah Idul Adha, Ahad pagi (19/9).  Meski begitu, kegiatan tetap lancar, asyik, dan seru. Keseruan itu terlihat dari wajah-wajah semangat santri dan asatidz saat kegiatan berlangsung.

Kegiatan yang diikuti oleh seluruh santri dan asatidz ini selain sebagai rutinitas tahunan, juga menjadi alternatif pelepas penat bagi para santri dan asatiz yang selalu disibukkan dengan agenda mengaji. Santri terlihat begitu senang dan menikmat momen ini. Apalagi ada penampilan akustik dan lagu-lagu penyemangat yang mengiringi jalannya kegiatan.

“Nyate Bareng selalu seru, aku seneng karena ya bareng-bareng sama temen-temen dan jadi lebih dekat sama mereka, asyik juga karena tahun ini ada penampilan akustiknya,” tutur Annisa santriwati kelas XII Ponpes Asshiddiqiyah Jakarta.

Bahkan, riuh sorak sorai dan gemuruh yel-yel santri memenuhi setiap sudut kegiatan, menandakan semangat dan antusiasme santri dalam berpartisipasi semakin menjadi. Mereka tetap senang meskipun tangan terkotori arang dan asap mengepul memenuhi arena kegiatan.
Acara yang dimulai pukul 08.30-11.30 WIB itu selain dihadiri oleh keluarga pengasuh, juga dihadiri oleh Kapolres Jakarta Barat, Kapolsek Kebon Jeruk, perwakilan Dandim (Komandan Distrik Militer), dan perwakilan Bank DKI Syariah yang ikut mencicipi hidangan sate hasil kreatifitas para santri. Mereka mengungkapkan bangga telah diundang dalam kegiatan ini.

KH. Ahmad Mahrus Iskandar selaku Khadimul Ma’had Asshiddiqiyah dalam sambutan beliau menjelaskan bahwa nyate bareng bertujuan untuk ajang silaturahmi bersama, dimana akan mendekatkan kita, lebih mengeratkan ukhuwah islamiyah, ukhuwah insaniyah, serta ukhuwah Indonesiah, persatuan kita sesama bangsa Indonesia, yaitu salah satunya yang mengikat itu adalah hidangan Nusantara.
“InsyaAllah dengan kalian memberikan yang terbaik, cita rasa terbaik, dan tetap jaga protokol kesehatan, semoga kita semua selalu dijaga oleh Allah SWT,” pungkas beliau.

‘Nyate Bareng' begitu banyak manfaatnya, selain sebagai pelepas penat, melalui nyate bareng para santri bisa lebih mengenal hidangan Nusantara, yaitu sate, di mana sate adalah salah satu makanan terenak di Nusantara. Selain itu juga dapat mempererat tali silaturahmi, entah itu antar sesama santri, antara santri dan pengasuh maupun dengan yang lainnya.

Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :