Khadimul Ma'had; 3 Pesan Penting Bagi Santri Dalam Menjaga NKRI

AMC -"Bukanlah suatu hal yang mudah dalam menjaga.  Menjaga itu lebih sulit dari pada mendirikan", tutur Kadimul Ma'had,  KH.  Ahmad Mahrus Iskandar saat memberikan amanat pada upacara HUT RI ke-76 di lapangan utama Ponpes Asshiddiqiyah (17/08).

Tujuh Puluh Enam tahun Indonesia merdeka, bukanlah suatu hal yang mudah dalam menjaga keutuhan negara Republik Indonesia. Dalam kata 'Menjaga' ini sering kali dikaitkan dengan kalam, yaitu:

الدَّوْلَة حسب الامة، الامة فى الطاعة، الامة فى الحياة الهنيئة فى السلامة فى عدام الفساد الحياة. فالدولة جيدة موحدة، والامة فى المعصية والفساد الحياة فهلاك الدولة بالسرعة. 

"Suatu negara itu bagaimana rakyatnya.  Ummat dalam ketaatan,  ummat tidak merusak, selalu menjaga keselamatan ketentraman.  Maka,  negara tersebut akan menjadi negara yang baik,  negara yang berkualitas, menjadi negara kesatuan Republik Indonesia. Seandainya ummat dlama kemaksiatan dan merusak kehidupan,  maka kerusakan suatu negara akan cepat, hanya menunggu waktu" 

Disamping itu,  Khadimul Ma'had juga berpesan kepada para santri agar menjaga 3 hal penting, sebagai bentuk ikhtiar menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia, yaitu:
Pertama,  Menjaga kesehatan dan keselamatan diri kita dan sesama.
Itu merupakan hal yang krusial di masa-masa pandemi sekarang. Hal tersebut merupakan harga mutlak dalam menjaga kesatuan negara republik Indonesia di tengah kemerdekaan. 

Kedua, Saling peduli kepada sesama, terutama dalam ruang lingkup terkecil.  Seperti keluarga, teman-teman, tetangga dan orang-orang terdekat kita. Ini merupakan sebuah bentuk penghargaan kita kepada para tenaga kesehatan, sukarelawan, perawat dan para pejuang garda terdepan lainnya saat pandemi seperti ini.  

Ketiga yang paling penting bagi para santri dalam merayakan kemerdekaan ini adalah, melawan musuh yang paling besar yang ada pada diri kita sendiri berupa kemalasan, kebodohan dan ketidakmauan dalam bertindak.

Menjaga kemerdekaan dan keutuhan bangsa merupakan tanggung jawab dan kewajiban bagi setiap warga negara demi persatuan dan kesatuan negara Indonesia. (Maylitha/Mila)
Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :