Selain Isra' Mi'raj, Terjadi Peristiwa Apa di Bulan Rajab


AMC - Tahukah kalian tentang peristiwa sejarah Islam yang terjadi di Bulan Rajab selain Isra' Mi'raj? Sebelum kita mengetahui lebih jauh, alangkah baiknya kita mengetahui dulu apa itu bulan Rajab?

Bulan Rajab yaitu bulan yang suci dan mulia. Bahkan Rasulullah saw. Bersabda, “Bulan Rajab adalah bulan Allah, bulan Sya’ban adalah bulanku dan bulan ramadhan adalah bulan ummatku.” Di bulan ini kita dianjurkan untuk banyak membaca shalawat kepada Rasulullah saw. Pada bulan ini, ada beberapa peristiwa sejarah yang terjadi dalam kehidupan Rasulullah saw, di antaranya:

Rasulullah saw. mulai dikandung
Ibunda Siti Aminah mulai mengandung Rasulullah saw. pada bulan Rajab. Kemudian kelahirannya di bulan Rabiul Awwal memberi keberkahan kepada seluruh alam. Tidak sampai kelahirannya saja, sejak masa kanak-kanak hingga Jibril menyampaikan wahyu untuk menyerukan ajaran Allah, kehadiran dan ajarannya membawa keberkahan dimana pun berada.

- Perang Tabuk
Rasulullah saw. Pergi ke medan perang pada bulan Rajab pada tahun ke-9 Hijriyah.  Nama Tabuk dinisbatkan pada suatu tempat  yaitu mata air Tabuk. Tempat ini merupakan tempat tujuan perjalanan pasukan kaum muslimin.

Selain nama Tabuk. Ternyata perang ini disebut juga dengan perang Usrah, karena besarnya kesulitan yang dihadapi oleh kaum muslimin pada saat itu. Menurut Ali Muhammad As-Shallabi dalam bukunya Peperangan Rasulullah, menyatakan bahwa kendala yang dihadapi kaum muslimin di antaranya, yaitu cuaca yang buruk (amat panas), jarak tempuh yang sangat jauh. Sedikitnya bekal dan kendaraan sehingga membuat pasukan kaum muslimin mengalami kesulitan dalam perjalanan menuju medan perang, sedikitnya air dalam perjalanan panjang dan cuaca yang terik, serta sedikitnya harta yang disiapkan dan diinfakkan untuk pasukan. Namun pasukan muslim tidak gentar untuk menghadang pasukan Romawi yang akan menyerang Madinah.

Dalam perjalanan menuju markas tentara Romawi, pasukan Islam menaklukkan wilayah Daumatul Jandal. Saat itu daerah yang dipimpin Akidar bin Abdul Malim tersebut masih mendukung Romawi.

Sementara itu, Heraklius, kaisar Romawi mulai cemas melihat banyaknya kekuatan kaum muslimin dan mulai mengumpulkan pendapat dari bawahannya. Atas berbagai saran, pasukan Romawi mundur dari jazirah Arab wilayah yang pernah mereka taklukkan. Sedangkan Rasulullah mencegah pasukan muslim untuk mengejar pasukan Romawi tersebut dan memilih kembali ke Madinah.


- Isra’ Mi’raj
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 27 bulan Rajab di tahun ke-10 dari Nubuwah. Dalam buku Rahiqul Makhtum Sirah Nabawiyah  karya Syaikh Shafiurrahman Al-Mubarakfuri memaparkan bahwa Ibnu Qayyim berkata, "Rasulullah di Isra'kan dengan jasadnya, dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis. Dengan menaiki Buraq yang disertai Jibril. Lalu, turun di sana dan mengimami para nabi yang lain. sementara Buraq diikat pada tali pintu masjid.

Pada malam itu, dari Baitul Maqdis Rasulullah Saw. naik ke langit dunia bersama Jibril. Di sana pintu langit dibuka dan bertemu dengan Nabi Adam, bapaknya para manusia. Kemudian saling memberi salam. Allah swt. memperlihatkan roh orang-orang yang mati syahid disebelah kanan dan roh orang-orang yang sengsara ditempatkan disebelah kiri. 

Kemudian naik ke langit kedua, Di sana beliau bertemu dengan Nabi Yahya as. dan Nabi Isa as. Mereka saling memberi salam dan menetapkan nubuwah kepada beliau. 

Kemudian naik ke langit ketiga, di sini beliau bertemu dengan Nabi Yusuf as. Beliau mengucapkan salam dan Nabi Yusuf menjawab, menyambut kedatangannya serta menetapkan nubuwwah kepada beliau. 

Naik lagi ke langit keempat, Disana bertemu dengan Nabi Idris as. saling memberi salam dan menetapkan nubuwwah kepadanya. 

Di langit kelima, beliau bertemu dengan Nabi Harun bin Imran. saling memberi salam penyambutan dan menetapkan nubuwah kepada beliau. 

Di langit keenam, beliau bertemu dengan nabi Musa as. Mereka saling memberi salam dan menetapkn nubuwwah kepada beliau. Namun, di sini ada yang berbeda, beliau melihat nabi Musa menangis. Kemudian Rasul bertanya "Mengapa engkau menangis?" Nabi Musa As. menjawab "Aku menangis karena ada seorang pemuda yang diutus sesudahku, yang masuk surga bersama umatnya dan lebih banyak daripada umatku yang masuk ke sana" 

Kemudian Rasulullah naik lagi ke langit ketujuh, di sana beliau bertemu Nabi Ibrahim As. saling mengucapkan salam dan menetapkan nubuwah. Selanjutnya, Rasul naik lagi ke Sidratul Muntaha kemudian jibril membawanya lagi ke Baitul Makmur dan dibawa lagi menghadap Allah swt. Di sinilah cikal bakal kewajiban Sholat 5 waktu bagi Rasulullah dan umatnya. 

Berawal, Allah swt. mewajibkan kepada beliau shalat 50 kali. Saat kembali, beliau bertemu dengan Nabi Musa as. Nabi Musa bertanya, "Apa yang diperintahkan kepadamu?" Beliau menjawab "Shalat 50 kali." Nabi Musa berkata, "Umatmu tidak akan sanggup melakukannya, kembalilah kepada Rabb-mu dan mintalah keringanan kepada-Nya." 

Rasulullah saw. memandang Jibril dan meminta pendapatnya. Kemudian Jibril mempersilahkan jika Rasul berkenan. Saat menghadap Allah swt kembali, beliau mendapat keringanan dan dikurangi sepuluh. Ketika bertemu Nabi Musa kembali dan tetap menyarankan kembali meminta keringanan kepada Allah Swt, karena umat Rasulullah tidak akan sanggup melakukannya. 

Begitulah sampai bolak balik beliau menghadap Allah swt. untuk meminta keringanan. Sehingga Allah menetapkan shalat 5 kali dalam sehari. Dengan keridhaan dan keikhlasan beliau menerimanya. Maka ditetapkanlah bahwa bagi umat Rasulullah Saw. shalat 5 kali seperti yang kita jalankan hingga saat ini. (Mila)
Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :