Kiai Noer Ajarkan Saleh Individual Saleh Sosial


AMC - Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama, Ali Masykur Musa, mengenang guru dan teladannya dalam perjuangan, Kiai Noer, dalam mau’izhah hasanah sekaligus testimoni di serangkaian acara Do'a Bersama dan Tahlil 40 Hari wafatnya Almaghfurlah KH. Nur Muhammad Iskandar, Kamis malam (21/01).

 

"Sepak terjang guru kita, Dr. KH. Noer Muhammad Iskandar di dalam kehidupannya, yang bisa saya simpulkan hanya satu, yaitu beliau tidak pernah lelah berjuang li i'lai kalimatillah," ujarnya mengawali testimoni.

 

Satu kalimat ini kemudian ia jelaskan bahwa setiap gerakan perjuangan yang dilakukan Abah Noer diperuntukan untuk agama Allah. Mulai dari bidang tarbiyah, dari sinilah Abah Noer memulai dakwahnya. Yakni dengan pendirian pesantren maupun terhadap masyarakat luas. Terbukti dengan adanya Pondok Pesantren Asshiddiqiyah  yang mencapai 12 cabang di seluruh Indonesia hingga saat ini. 

 


"Apabila seseorang itu memiliki ilmu pendidikan yang cukup, hifdzuddin, tafaqquh fiddin, maka ini adalah bekal yang tidak akan pernah putus apabila itu dita’limkan kepada sesamanya. Tapi semua itu tidak cukup.” Lanjutnya lagi, "Kesalehan itu harus diwujudkan juga dalam kesalehan sosial, yaitu melalui peningkatan ekonomi. Memang orang yang ahli agama banyak, tetapi kalau kemandirian ekonomi tidak menyertai dalam kemandirian dan kedalaman kita di dalam tafaqquh fiddin maka bisa jadi apa yang menjadi kesalehan individual itu tidak sempurna.”

 

Abah Noer mengajarkan tarbiyah dan kemandirian ekonomi harus sama-sama diperjuangkan agar menjadi umat yang mandiri dan tidak bisa diombang-ambingkan oleh kepentingan orang lain. Selanjutnya di bidang politik, dibimbing oleh Gus Dur, Abah Noer dan Kiai Kholil, sebagai anggota partai politik ia diajarkan untuk selalu menjunjung tinggi dan memperjuangkan nilai-nilai keagamaan dalam sistem kenegaraan.

 

Wafat pada Ahad (13/12/2020) pukul 13.41 WIB di RS. Siloam Jakarta Barat pada usia 65 tahun. Semasa hidupnya, Kiai Noer gemar 'ngopeni' orang yang tidak mampu. Maka, semua perjuangan Abah Noer yang kita rasakan saat ini merupakan ladang amal jariyah yang akan terus mengalir kepada beliau. Allahumaghfir lahu warhamhu wa’afihi wa’fu ‘anhu. (Mila/L)

Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :