Hari Guru dan PAS, Terkandung Hikmah Kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa


AMC -Apel pembukaan Penilaian Akhir Semester Ganjil 2020 dan peringatan hari guru baru saja dilaksakan, Sabtu pagi (12/12). Apel ini memperingati dua hal penting, yakni peringatan Hari Guru Nasional 25 November lalu, dan apel pembukaan Penilaian Akhir Semester Ganjil 2020. 

Dua kegiatan ini menjadi hal penting, yang mana intinya adalah pembelajaran yang diambil dari kisah Nabi Musa as dan Nabi Khidir as, sebagaimana din

ukil KH. Ahmad Mahrus Iskandar dalam QS. Al-Kahfi ayat 66:
قَالَ لَهُ مُوْسَى هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى اَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا
Nabi Musa as berkata kepada Nabi Khidir as: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar diantara ilmu-ilmu yang telah diajarkan padamu?"

Intisari ayat tersebut ialah bagaimana seorang murid takdzim pada guru, orang yang memberi ilmu pada kita dan petunjuk kehidupan pada kita. Kita dianjurkan mengikuti guru dengan cara takdzim padanya. 

Dengan mengikuti amalan guru kita, serta ilmu yang beliau telah pelajari terlebih dulu, bukan kita mengikuti tanpa alasan atau hawa nafsu semata, tetapi apa yang guru telah dapatkan ilmunya, lalu kita jadikan petunjuk. Mengikuti apa yang guru ajarkan dengan mengharap ridho Allah SWT, insya Allah kesuksesan akan tercapai. 

K.H Ahmad Mahrus Iskandar, memimpin doa supaya Allah SWT. memberi kemudahan pada ujian nanti, memberi pemahaman ketika mngulang pelajaran dan diberikan hasil terbaik. 

Beruntunglah para murid menemukan guru-guru yang mengajarkan ilmu padanya. Setelah menemukan, maka tuluslah dalam belajarnya, serta sabar mengikuti petunjuk gurunya. Maka jika itu dapat dilakukan, maka ia akan berhasil dunia akhirat. 

Sebagaimana kita ketahui, untuk menjadi orang sukses pasti melewati proses. Ujian itulah yang menjadi tempat kalian berproses, bagaimana santri menjalani kehidupan di masa depan. Jika dapat jujur dalam melaksanakan ujian, maka inshallah suatu saat akan menjadi generasi penerus yang baik. (Lyda)



Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :