Lebaran Anak Yatim 10 Muharram, Apa yang Kita Siapkan?


AMC - Setelah perayaan Tahun Baru Islam dan beberapa hari lagi dianjurkan untuk berpuasa pada hari Tasu'a dan 'Asyura, pada 10 Muharram juga dikenal dengan hari 'lebaran anak yatim'. Sebagaimana hari penting Islam lainnya, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Pusat Jakarta punya agenda rutin menyantuni anak yatim pada tiap moment tersebut.

Mengapa disebut 'lebaran anak yatim'?

Sahabat Anas meriwayatkan sebuah hadis yang menceritakan bahwa Rasulullah sangat menyayangi anak yatim, terlebih pada hari Asyura. Tahun ini, 10 Muharram bertepatan dengan hari Sabtu, 29 Agustus 2020. 

Seperti beberapa kisah yang meriwayatkan cinta dan kasih sayang Rasulullah saw. terhadap anak yatim, hal itu menjadi contoh bagi kita untuk mencintai dan menyayangi anak yatim, terlebih mereka yang di bawah umur, bergantung hidup, dan membutuhkan uluran tangan para dermawan untuk menjalani kehidupannya. Maka tak heran jika Allah swt menjanjikan surga bagi mereka yang menyantuni anak yatim. Sudahkah hati kita tergerak untuk memberikan cinta pada anak-anak yatim ?

Dalam ayat-ayat Al-Quran dan hadist dari Rasulullah saw, disebutkan banyak kemuliaan bagi mereka yang mencintai anak yatim. Begitu banyak kemuliaan bagi mereka yang mencintai dan menyantuni anak yatim.

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْيَتَامَىٰ ۖ قُلْ إِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌ ۖ 
“Dan mereka bertanya kepadamu mengenai anak-anak yatim. Katakanlah, “Memperbaiki keadaan anak-anak yatim itu amat baik bagimu.” (QS: Al-Baqarah: 220)

Makna 'memperbaiki keadaan' dalam hal ini yakni menyantuninya, menjamin kehidupan, dan masa depannya ialah amal kebaikan bagi seorang muslim. Dengan begitu, maka kebaikan akan datang kepada kita baik di dunia maupun di akhirat. 

ياَ سَائِبُ انْظُرْ أَخْلاَقَكَ الَّتِيْ كُنْتَ تَصْنَعُهَا فِيْ الجْاَهِلِيَّةِ فَاجْعَلْهَا فِيْ اْلإِسْلاَمِ. أَقْرِ الضَّيْفَ و أَكْرِمِ الْيَتِيْمَ وَ أَحْسِنْ إِلَى جَارِك

“Wahai Saib, perhatikanlah akhlak yang biasa kamu lakukan ketika kamu masih dalam kejahiliyahan, maka laksanakanlah pula dalam keislaman. Jamulah tamu, muliakanlah anak yatim dan berbuat baiklah kamu pada tetanggamu.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

يَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ ۖ قُلْ مَآ أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ

"Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” dan apa saja kebaikan yang kamu buat, Maka Sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya (QS: Al-Baqarah: 215).

Di dalam Al-Qur'an, nafkah untuk anak yatim adalah termasuk dalam amalan yang Allah swt sukai. Harta menjadi hal yang begitu dicintai manusia. Beruntunglah bagi mereka yang mau menyisihkan sebagian dari hartanya untuk menafkahi anak yatim. Sebuah hadits riwayat Imam Bukhari menyebutkan, 

عَنْ سَهْلٍ بْنِ سَعْدٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا ، وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا

Dari Sahl bin Sa’ad r.a berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Saya dan orang yang memelihara anak yatim itu dalam surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya serta (agak) merenggangkan keduanya.”

Ini menunjukkan kedekatan Rasulullah SAW. dan orang yang memelihara anak yatim, kedekatannya seperti jari telunjuk dan jari tengah yang selalu berdampingan.

Berdasarkan hadits tersebut, janji Allah swt bagi mereka yang memelihara anak yatim adalah surga. Maka manusia mana yang tak menginginkan surga ? Untuk itu cintailah anak yatim dengan tulus, sebagaimana Allah swt selalu mencurahkan nikmat karunia-Nya yang berlimpah untuk kita. Terkait dengan kasih sayang itu, Rasulullah saw bersabda,

الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَانُ، اِرْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ

“Para pengasih dan penyayang akan dikasihi dan disayang oleh Ar-Rahmaan (Allah yang Maha Pengasih), sayangilah yang ada di bumi niscaya kalian akan disayangi oleh Dzat yang ada di langit.”

Wallahu A'lam bisshawaab

Penulis: Lyda
Foto : Altundo
_____________________

Sehubungan akan di adakan acara tahunan Lebaran Anak yatim setiap tanggal 10 Muharrom  1442 H (Sabtu, 29 Agustus 2020) di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta, akan diadakan Santunan Anak Yatim dan Buka Puasa Bersama.

Kami sebagai panitia acara, mengajak Bapak/Ibu/Sdr/i untuk berbagi kebahagiaan dengan menyisihkan sebagian rezki yang telah dianugerahkan oleh Allah untuk diberikan kepada anak-anak yatim piatu. 

Santunan dapat disalurkan melalui 
Bank BNI No. Rek. 388.388.8373 a/n Mahadul Aytam Asshiddiqiyah.

Narahubung: 
Ustzh. Lisah Fadhillah +6285939313950

Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :