Guru Mencerdaskan Bangsa, Tiga Kuncinya


AMC - Selamat Hari Guru Nasional! Peringatan Hari Guru Nasional ke-74 Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Pusat Jakarta berlangsung khidmat, Senin (25/11). Peringatan diawali dengan upacara bendera. Diikuti seluruh pimpinan dewan guru dan santri, upacara berlangsung khidmat. Barisan petugas upacara diisi oleh dewan guru Ma'had Aytam, Ma'had Aly Sa'iidusshiddiqiyah, dan Madrasah Diniyah Takmiliyah.

Ustadzah Luluk Masruroh, inspektur upacara pagi ini dalam amanatnya menyampaikan, guru memiliki tiga hal penting dalam mendidik dan mencerdaskan bangsa, yaitu dalam ucapan Ki Hajar Dewantara Ing Ngarso Sung Tuladha (di depan memberi teladan), Ing Madya Mangun Karso (ditengah membimbing (memotivasi, memberi semangat), Tut Wuri Handayani (di belakang mendorong (dukungan moral). 

Menurutnya, makna penting dari semua itu ialah guru harus selalu memberi teladan pada para muridnya dan selalu mendukung murid-muridnya dengan sepenuh hati.

"Anak-anakku, kami memang bukan orang hebat. Tapi ingat, setiap orang hebat pasti memiliki guru," tegasnya agar para santri selalu menghormati semua guru.

Hal ini juga senada dengan pesan Khadimul Ma'had, KH. Ahmad Mahrus Iskandar yang menyampaikan amanatnya via Whatsapp karena Abah Noer sekeluarga tengah menunaikan ibadah umrah di Mekkah. Khadimul Ma'had berpesan  agar para guru selalu mendidik murid sebagai generasi penerus dengan didikan yang berakhlaqul karimah. Sebab akhlak menjadi hal yang utama dalam kehidupan para murid demi kesuksesannya. Juga beliau tak lupa berpesan pada para santri agar selalu mendoakan gurunya di tiap waktu, karena sebab do'a tersebut menjadi perantara menuju kesuksesan murid di masa depan. 

Tidak hanya upacara, peringatan dilanjutkan dengan lomba-lomba antara guru dan murid. selain itu juga ratusan bingkisan dan buket bunga dipersembahkan para santri untuk para guru yang selama ini mengajar di pesantren. (Lyda/Mila)








Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :