Sosialisasi Pemilu 2019, Santri Tingkatkan Kesadaran Berpolitik Masyarakat


AMC - Sosialisasi pemilu tahun 2019 tingkat kota Jakarta Barat oleh Komisioner KPU Jakarta Barat, Maryadi S.Pd dilaksanakan Rabu siang (03/04). Sosialisasi ini penting dilaksanakan mengingat seiring berjalannya waktu, kesadaran berpolitik masyarakat dinilai menurun. Hal itu dibuktikan dengan tingginya angka golput dan kurang partisipasinya pemilih dalam mengaspirasikan hak suaranya. 

Dengan diadakannya sosialisasi pemilu, peserta yang terdiri dari santri, guru dan pimpinan pesantren Asshiddiqiyah diharapkan dapat memberi pemahaman kepada masyarakat umum agar mampu menjadi pemilih yang cerdas nan idealis, bukan justru menjadi pemilih transaksional atau pemilih golput (red- pemilih golongan penerima uang tunai). 

Melalui Asshiddiqiyah, sosialisasi kepada calon pemilih penting guna mengetahui komponen pemilu yaitu meliputi penyelenggara, peserta, pemilih, undang-undang dan logistik pemilu. Sosialisasi ini secara umum memaparkan komponen pemilu, syarat dan tata cara pemungutan suara serta pencoblosan surat suara yang baik dan benar. 


Penyelenggara pemilu terdiri dari KPU (Komisi Pemilihan Umum), BAWASLU (Badan pengawas pemilu) dan DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu). KPU (Komisi Pemilihan Umum) sebagai badan independen, mandiri dan nasional serta berkepastian hukum memiliki aturan tersendiri yang harus dipatuhi oleh masyarakat. Syarat dan ketentuan pemilih pun menjadi hal yang wajib untuk diketahui agar calon pemilih mengerti bagaimana seharusnya ia menyampaikan hak suaranya,  diantaranya harus memenuhi usia 17 tahun atau telah menikah, harus warga negara Indonesia dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Selanjutnya, pemilih terbagi menjadi beberapa kriteria, yaitu DPT (Daftar Pemilih Tetap), Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK). 


Dengan diadakannya sosialisasi pemilu 2019 ini diharapkan para santri dapat berpartisipasi meningkatkan kesadaran berpolitik bagi warga masyarakat, sehingga pemilu dapat berjalan sesuai dengan aturan hukum yang ada dan terhindar dari adanya berbagai macam pelanggaran. (Lyda)


Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :