Ngaji Bidayatul Hidayah; Konsekuensi Tolong Menolong dalam Maksiat


AMC - Berbuat dosa akibat ajakan orang lain? Bagaimanakah konsekuensinya? Kajian kitab Bidayatul Hidayah Majelis Dzikir wa Ta'lim Asshiddiqiyah kembali dimulai pada Sabtu malam (02/02). Gus Mahrus Iskandar memfokuskan kajian singkat nan padat tersebut atas jawaban tentang bagaimana bila seseorang mengajak orang lain untuk berbuat maksiat, maka semua itu hanya akan menjadi dosa baginya. 

Beliau menggambarkan keadaan tersebut bagai seseorang yang menjual pedang pada perampok. Ia membantu berbuat maksiat pada orang lain, maka dosanya berlipat-lipat. 

Barangsiapa yang menolong orang lain dalam kemaksiatan maka sesungguhnya ia telah melimpahkan musibah atas dirinya sendiri dan seluruh keburukan kembali kepadanya. Sebaliknya bila ia mengajak orang lain untuk beramal baik karena Allah swt maka balasan baginya menjadi berlipat ganda. 

Allah swt berfirman: 

 مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا وَمَا رَبُّكَ بِظَلامٍ لِلْعَبِيدِ 

"Barang siapa yang mengerjakan amal baik, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang berbuat jahat, maka (dosanya) atas dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba-(Nya)." (QS. Fushilat: 46)

Ayat di atas bermakna manfaat dari perbuatan (amal baiknya) akan kembali kepada dirinya sendiri. Juga sebaliknya, akibat dari perbuatan (maksiat) itu akan menimpa dirinya sendiri.

Allah swt tidak akan menyiksa seorang hamba, kecuali karena dosa yang telah ia lakukan, juga Dia tak akan memberi azab pada seseorang kecuali atas alasan yang jelas. 

Allah swt berfirman: 

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

"Dan tolong menolong lah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah swt, sesungguhnya Allah swt amat berat siksa-Nya." (QS. Al-Maidah: 2)

‌Ayat di atas jelas menunjukkan bahwa saling tolong menolong dalam kemaksiatan atau dosa sangatlah dilarang. Bukankah sudah jelas ayat-ayat teguran Allah swt di atas ? Dari sini kita dituntun untuk terus meningkatkan amal kebaikan juga menghindari kemaksiatan, baik dari diri kita sendiri untuk tidak mengajak orang lain berbuat dosa, juga mengingatkan orang lain untuk selalu berhati-hati serta mawas diri, mengingat bahwa segala sesuatu ada pertanggung jawabannya di hadapan Allah swt kelak. (Lyda)
_________________________

Info Pendaftaran santri baru :
Ustdzh. Faizatul Islamiyah : 085781237226
Ustdzh Robithoh : 081310855949

Follow Us :
Instagram : Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta
Twitter :@asshiddiqiyah01
Fanspage : Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta
You Tube : Asshiddiqiyah Official
Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :