Kuatkan Jalinan antar Pesantren, Al-Musthafawiyah Bogor Kunjungi Asshiddiqiyah Jakarta


AMC - Pesantren Al-Musthafawiyah Bogor datang berkunjung ke Asshiddiqiyah Jakarta, Rabu pagi (13/02). Kunjungan ini dalam rangka menguatkan jalinan silaturrahmi antar pesantren, khususnya sesama instansi ma'had aly. Ini juga merupakan reuni pendiri sekaligus pengasuh PP. Asshiddiqiyah Jakarta, Kiai Noer Muhammad Iskandar. Agenda ini dihadiri langsung oleh Abah Noer, ditemani direktur takhassus Ma’had Aly al-Musthafawiyah Bogor, Kiai Ibrahim Abdullah yang juga kawan seperjuangan Abah Noer,. Hadir pula Mudir I Ma’had Aly Jakarta, Ustadz Abdul Kholiq didampingi wakilnya, Ustadz Noor Salikin dan Ustadz Manhalul Ilmi, serta para dosen dan perwakilan mahasantri Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta dan al-Musthafawiyah Bogor.

Kiai Ibrahim Abdullah mengatakan tujuan kunjungan ini tak lain untuk saling menguatkan ikatan silaturrahmi yang sudah terbangun sejak sebelum berdirinya PP. Asshiddiqiyah. Hubungan Abah Noer dengannya sudah terbangun sejak masa mengenyam bangku perkuliahan. Beberapa kesamaan ditemukan baik dari kegiatan, program serta sistem pendidikan di kedua Ma’had Aly ini, hanya saja Ma’had Aly Jakarta lebih dahulu berdiri di tahun 2006, sedangkan al-Musthafawiyah tahun 2015. Karena selisih yang cukup berarti, membuat al-Musthafawiyah merasa perlu belajar berkembang sebagaimana Ma’had Aly Jakarta berproses selama beberapa tahun terakhir ini. Kedua ma’had aly ini berharap ke depannya dapat mencapai progres yang lebih baik untuk bersama berkembang seiring kemajuan zaman sehingga lulusan Ma’had Aly tak kalah saing dengan lulusan instansi pendidikan formal lain. 

Dalam sapa ramah tamahnya, Mudir I Ma’had Aly Jakarta mengatakan Ma’had Aly Jakarta dirintis pada tahun 2006, sebagai akibat dari keprihatinan saat itu banyak mengamati lulusan sekolah tinggi negeri yang secara keilmuan begitu mumpuni, namun basic keilmuan di kitab kuning sangat rendah. Karenanya, Ma’had Aly Jakarta lahir dengan harapan kaderisasi ulama aswaja yang mahir di bidang kitab kuning dapat terwujud juga melahirkan ulama penerus kyai yang akhlaknya unggul dan keilmuannya dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Senada dengan ungkapan rektor Ma’had Aly Jakarta, Ustadz Salikin menambahkan dalam presentasinya tentang Ma’had Aly Jakarta, bahwa hanya ada dua perbedaan mencolok antara mahasantri dengan mahasiswa yaitu dari sisi ta’dzim (segi penghormatannya) dan khidmah (pengabdiannnya). Ia jelaskan bagaimana mahasantri diajarkan tentang pentingnya rasa hormat santri pada guru atau kyainya, juga rasa semangat mengabdinya tinggi yang tidak ditemukan di instansi pendidikan luar pesantren.(Lyda)

Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :