Tangis Bahagia Ibu Nyai Nur Djazilah di Ulang Tahun ke 62

AIC (JKT) - Tasyakuran ulang tahun Ibu Nyai Nur Djazilah bersamaan dengan hari raya Idul Adha begitu meriah pagi ini, Rabu (22/08). Kerabat dan dewan asatidz pesantren menghadiri acara tersebut.

"Mudah-mudahan di umur yang semakin tua ini semakin bijak," suami tercinta, Abah Noer Muhammad Iskandar memanjatkan sebuah do'a. Para undangan yang turut hadir serentak mengamininya.

Gus Mahrus yang masih berada di Yaman mengirimkan sebuah video sebagai kado pengganti kehadirannya di hari istimewa ini. Video yang berdurasi beberapa menit itu menampilkan momen-momen kebersamaan Ibu Nyai beserta anak-anaknya. Tangis haru Ibu Nyai tak terbendung menyaksikannya.

Tak hanya Gus Mahrus, di hari ulang tahun Ibu Nyai yang ke 62 menurut penanggalan Hijriyah, para santri putri juga mempersembahkan kado istimewa untuk Ibu Nyai. Sebuah tumpeng berukuran besar, kue tart, hiasan dinding kreasi santri bertuliskan 'I Love U Ibu' dan sebuah puisi yang dibacakan oleh seorang santri putri kelas XII.

"Terima kasih atas do'anya. Semoga anak-anakku menjadi shalih-shalihah, saling menyayangi yang tua dan yang muda," tangis haru Ibu Nyai di hadapan para santri kembali pecah. Tak sedikit dari dari para undangan yang ikut meneteskan air mata.

Selanjutnya ditemani suami dan menantu tercintanya, Ning Zidna Khaira Amalia, istri dari Gus Mahrus, Ibu Nyai menyuapi para santri putri satu persatu. Hal ini menjadi momen yang selalu mengharukan setiap Idul Adha. (H5)


Ketulusan, kesabaran, kegigihan, kesetiaan, kearifan, uswah dalam mengasuh mengasih dan mengasah kami selalu akan kami kenang.
Sanah Helwah Ibu Nyai tercinta. Segala harap dan doa baik kami panjatkan untuk engkau. (dari segenap kru AMC)
Share on Google Plus

About Rumadie El-Borneo

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :