Syaikh Bakr Abu Shulaih Membidik Potensi Santri dalam Bidang Bahasa Arab dan Kajian Agama


Memasuki tahun 2018, Ponpes Asshiddiqiyah gelar apel pembukaan pembelajaran semester genap tahun 2017-2018, (Senin 08/01).

Pada apel pembukaan kali ini, turut hadir Syaikh Bakr Abu Shulaih al-Baqilany dari Global University. Beliau hadir dalam rangka misi penguatan bahasa Arab di 13 Ma'had Aly di Indonesia. Selama sebulan, beliau akan mengadakan daurah ilmiah bersama para santri Ponpes Asshiddiqiyah Jakarta untuk diseleksi 10 santri yang mendapat beasiswa kuliah di Global University, Lebanon.

KH. Ahmad Mahrus Iskandar, pengasuh ponpes Asshiddiqiyah mengatakan, tiap tahunnya pesantren akan mengadakan perbaikan kualitas pendidikan dan keilmuan demi mewujudkan pendidikan terbaik untuk para santri. Seperti daurah yang akan diadakan ini, santri yang dinilai baik dalam berbahasa Arab akan mengikuti kelas takhassus bersama Syaikh Bakr.

Syaikh Bakr menyampaikan tausyiahnya pada para santri, seseorang tidak perlu berkeinginan menjadi ulama besar, cukup menjadi Da'i Ilallaah dengan berbekal sedikit ilmu namun sudah mampu menyampaikan kebaikan pada orang lain.
Diceritakan dalam suatu riwayat bahwa Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq, sahabat Rasulullah saw, beliau hanya  berbekal ilmu ma'rifatullah (ilmu mengenal Allah swt) tanpa membaca kitab-kitab berisi ilmu syariat lainnya namun sudah banyak orang yang masuk Islam di tangannya.

Beliau juga menyebutkan satu hadits tentang Islam datang dengan dipandang asing ( gharib) oleh manusia, pun akan datang suatu zaman dimana Islam kembali dipandang asing, dan beruntunglah para ghuraba. Maksudnya ialah orang-orang yang menghidupkan sunnah Rasul atau syari'at Rasulullah yang telah dirusak oleh orang-orang sebelumnya.


"Beruntunglah kalian menjadi da'i ilallaah (mengajak, menyeru kepada agama Allah swt), tentunya dengan mengikhlaskan niat agar mendapat pahala dalam menuntut ilmu", tegasnya terakhir kali. (MH)
Share on Google Plus

About Rumadie El-Borneo

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :