Nada Sikkah Kembali Ramaikan Acara Penutupan Majelis Dzikir Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta

AMC - Menjelang bulan suci Ramadhan, pondok pesantren Asshiddiqiyah Jakarta menggelar penutupan acara rutinan Majelis Dzikir, Ta’lim dan Sholawat pada Ahad malam (25/02) yang dimeriahkan oleh munsyidah terkenal yakni Neng Nada Sikkah.

Sudah menjadi kali kedua Neng Nada Sikkah menghibur pada santri dan pengunjung yang hadir di pondok pesantren Asshiddiqiyah Jakarta dengan lantunan shalawatnya yang sangat merdu. Di mana sebelumnya Neng Nada juga menjadi tamu undangan pada acara penutupan Majelis Dzikir, Ta’lim dan Shalawat pada tahun lalu.

Para santri dan pengunjung yang hadir terlihat sangat antusias menikmati lantunan shalawat yang dikumandangkan Neng Nada Sikkah di atas panggung. Munsyidah asal Jawa Barat itu juga mengungkapkan kerinduan dan kebahagiaannya bisa bersua kembali dengan para santri dan suasana di pondok pesantren Asshiddiqiyah Jakarta.

“Alhamdulillah, seneng banget serius. Akhirnya ini setelah satu tahun yang lalu kita ketemu ya, sekarang ternyata bertemu lagi. Kangen banget lho, Nada kangen banget sama suasana pesantren ini,” ujar Neng Nada dengan penuh kebahagiaan.

Acara penutupan Majelis Dzikir, Ta’lim dan Shalawat berjalan seperti biasa. Di mana sebelum acara puncak yakni Shalawat bersama Nada Sikkah, acara terlebih dahulu di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, pembacaan Rattibul Haddad, dan pembacaan kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al-Ghazali oleh khadimul ma’had Asshiddiqiyah Jakarta yakni KH. Ahmad Mahrus Iskandar.

Dalam kajian terakhir kitab Bidayatul Hidayah malam itu, Gus Mahrus membahas mengenai akhlak dan adab yang mestinya dimiliki oleh seorang muslim, terlebih para santri yang sedang menuntut ilmu di pesantren. Karena pada hakikatnya ilmu erat kaitannya dengan adab seseorang. Seseorang yang beradab pasti berilmu, dan orang berilmu belum tentu memilki adab yang baik.

Setelah kajian selesai, Gus Mahrus juga menyampaikan bahwa kegiatan Majelis Dzikir, Ta’lim dan Shalawat sementara ditutup selama bulan Ramadhan, dan akan dimulai kembali pada bulan syawal nanti.

“Insyaallah, pengajian ini kita tutup sementara, nanti kita lanjut lagi insyaallah di bulan Syawal,” pungkas Khadimul Ma’had.


Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :