Pemilu 2024; Saatnya Santri Memilih Untuk Indonesia


AMC - Hari ini, Rabu (14/02) secara serentak rakyat Indonesia bersama-sama tengah merayakan pesta demokrasi, yakni Pemilihan Umum (pemilu) serentak pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres), dan pemilihan legislative (Pileg) untuk anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

Ini menjadi kesempatan yang istimewa bagi bangsa dan negara Indonesia untuk mewujudkan kehidupan demokrasi yang berkualitas sehingga hasil yang positif selama lima tahun ke depan dapat dinikmati seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Termasuk para santri di pondok pesantren Asshiddiqiyah Jakarta.

Secara khusus, Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah setempat memilih pondok pesantren Asshiddiqiyah Jakarta sebagai salah satu tempat pemungutan suara (TPS) untuk para santri yang berdomisili di pondok pesantren Asshiddiqiyah Jakarta. Dengan adanya fasilitas TPS Khusus 901 pondok pesantren Asshiddiqiyah ini, para santri bisa secara mudah menyalurkan hak suara/pilih tanpa harus kembali ke daerah masing-masing.

Pemungutan suara di TPS khusus 901 pondok pesantren Asshiddqiyah dilaksanakan terpisah antara pemilih putra dan putri. Di mana pemungutan suara dimulai sejak pukul 07.30 sampai dengan pukul 10.00 WIB khusus untuk pemilih putri, dan pukul 10.00 sampai dengan pukul 12.00 WIB khusus pemilih putra. Acara dimulai dengan ikrar KPPS yang diketuai oleh Ustaz Abdul Aziz.

Para santri dan asatidz terlihat sangat antusias dalam mengikuti pemilihan umum kali ini. Walaupun hanya memilih presiden dan wakil presiden bagi santri domisili, akan tetapi para santri merasa puas telah ikut serta memeriahkan pesta demokrasi tahun ini.

Pemilu sebagai ajang ikhtiar santri dalam memilih calon pemimpin yang adil, jujur, amanah, mengayomi masyarakat, dan tentunya loyal terhadap pondok pesantren. Maka dari itu, pondok pesantren Asshiddiqiyah Jakarta mengajak semua masyarakat terutama para santri dimanapun berada untuk bijak dalam memilih. Pilihlah sesuai hati nurani dan akal pikiran yang sehat. Pilihlah pemimpin secara objektif, bukan hanya modal katanya saja.

Selain itu, pesantren sebagai pilar bagi para santri dan ulama seharusnya bisa menjadi wadah dalam merawat demokrasi yang berkualitas. Kebebasan dalam memilih dan berpendapat harus bersama-sama dijunjung tinggi. Biarkan rakyat memilih. Kita kawal bersama-sama pemilu bersih tanpa adanya kecurangan. Siapapun pemimpin yang terpilih secara resmi nantinya, mari kita doakan bersama-sama semoga bisa menjadi pemimpin yang amanah, mampu mengayomi masyarakat, mampu mendengarkan aspirasi masyarakat, mampu menjalankan visi misinya dengan baik, dan yang terpenting mampu menjadi uswatun khasanah bagi rakyatnya.

Sekitar 231 suara masuk di TPS khusus 901 pondok pesantren Asshiddiqiyah Jakarta untuk suara presiden dan wakil presiden. Dengan hasil perolehan suara nomor urut 01; Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebanyak 74 suara, sedangkan nomor urut 02; Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebanyak 135 suara, dan terakhir nomor urut 03; Ganjar Pranowo dan Mahfudz MD sebanyak 17 suara, 5 suara dinyatakan tidak sah. Dari sini bisa disimpulkan bahwa calon presiden nomor urut 02 memiliki suara lebih unggul di TPS khusus 901.

Akan tetapi, hingga pukul 20.00 WIB untuk perhitungan suara calon anggota legislative (DPR RI, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota) belum selesai dilaksanakan.

Mari ciptakan pemilu yang aman dan damai, sudahi saling serang dan mencaci maki hanya untuk membela salah satu paslon. Sudah saatnya kita bersama-sama menikmati pesta demokrasi kita. Kalah menang merupakan hal yang lumrah dan niscaya terjadi. Maka dari itu, mari kita tanamkan dalam hati kita untuk meyakini bahwa pemimpin yang kelak terpilih adalah pemimpin terbaik yang memang disiapkan Allah SWT demi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia 5 tahun ke depan.

Mari menjadi pemilih yang jujur, perperan aktif, dan objektif. Kita ciptakan pemilu aman dan damai.




Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :