Cucu Syaikh Abdul Qadir al- Jailani Syaikh Fadhil Berikan Nasihat Bagi Para Tholabul 'Ilmi


AMC - Setelah libur semester ganjil kemarin, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta kembali mengadakan kegiatan Majelis Dzikir. Kegiatan majelis dzikir ini sudah menjadi kegiatan rutin di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta. Majelis dzikir kali ini dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) dan pelantikan OSIS dan OSPA pada Sabtu malam, (04/02). 

Pelantikan OSIS dan OSPA berjalan dengan khidmat. Para santri yang dilantik secara serentak mengikuti janji yang diucapkan KH. Mahrus Iskandar, B.Sc. Pelantikan OSIS dan OSPA ini merupakan simbolik penyerahan amanat dan tanggungjawab besar bagi mereka. Bahwa mereka telah diberi kepercayaan untuk menjalankan berbagai pengabdian sebagai santri dan sebagai pengurus. 

Dalam majelis dzikir malam itu juga, hadir Prof. Dr. Sayyid Fadhil al- Jailaini yang merupakan keturunan ke-25 dari Syaikh Abdul Qadir al- Jailani yang akan menyampaikan banyak pesan bagi para penuntut ilmu. Beliau berasal dari Istanbul, Turki. Saat ini berkeliling dunia untuk mengumpulkan berbagai kitab kakek beliau Syaikh Abdul Qadir al- Jailani.

"Syaikh Abdul Qodir mengatakan bahwa wahai anakku, hendaknya engkau bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu", jelas beliau dalam bahasa Arab yang diterjemahkan oleh Dr. K.H. Ahmad Fahrur Rozi. 

Itulah mengapa dalam firman-Nya, Allah memerintahkan kepada kita untuk bertanya kepada ahli dzikir dan ahli ilmu ketika kita tidak tahu. 

"Rasulullah menjelaskan bahwa ulama adalah pewaris para nabi yang diwarisi adalah keilmuannya bukan kenabiannya," imbuh beliau mengutip salah satu hadist. 

Para santri mendengarkan dengan seksama apa yang sedang disampaikan oleh Prof. Dr. Fadhil al- Jailani itu. Diakhir acara, beliau memberikan sejumlah ijazah kepada para santri Asshiddiqiyah dan mendoakan mereka. (May)

 


Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :