Khadimul Ma'had: Guru yang Baik adalah Guru yang Mampu menuntun Muridnya Taat Kepada Allah


AMC -Upacara peringatan Hari Guru dan Hari Ibu Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta kembali digelar di lapangan utama Pondok Pesantren, Sabtu (17/12).

Acara tersebut dihadiri oleh Khadimul Ma'had Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta KH. Ahmad Mahrus Iskandar selaku inspektur upacara, dewan guru dan seluruh santri Pondok Pesantren Asshiddiqiyah.

"Tujuan kita mengadakan semua kegiatan ini tidak lain untuk menghormati, mencintai, menyayangi dan selalu mendo'akan orang-orang yang mempunyai pengaruh baik, mempunyai andil baik, mempunyai mashlahah baik, bukan hanya dalam kehidupan dunia kita akan tetapi untuk kebahagiaan akhirat kita juga." ujar KH. Ahmad Mahrus Iskandar dalam mengawali amanatnya. 

Beliau juga menjelaskan, bahwa seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, ibu merupakan guru yang senantiasa mengharapkan segala sesuatu yang baik menimpa anak-anaknya, ia mendidik dengan penuh kasih sayang mulai dari lahir sampai menjadi manusia dewasa. Beliau juga menegaskan bahwa ibu merupakan malaikat penjaga bagi anak-anaknya.

Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Pusat itu juga menceritakan sebuah petuah yang selalu disampaikan oleh ayahandanya untuk diamalkan, yakni Al-Magfurllah KH. Noer Muhammad Iskandar, dengan mengutip firman Allah SWT. dalam surah Al-Fathir ayat 28:

اِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمٰۤؤُاۗ

Artinya:
"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambanya, hanyalah ulama"

Dengan ayat tersebut seorang guru harus memiliki sifat takut kepada Allah SWT. Seseorang yang memiliki ilmu harus mempunyai rasa ingin selalu dekat dengan Allah dan takut ketika berbuat dosa kepada Allah. "Bukanlah seorang guru berfikir tentang bagaimana mentransfer ilmu dunia, bukanlah seorang guru yang hanya memikirkan kehidupan  dunia, bukanlah seorang guru yang hanya ingin disayangi atau menjadi populer di dunia akan tetapi seorang guru adalah orang yang tertanam dalam sanubarinya rasa takut kepada Allah SWT dan mengajarkan hal tersebut kepada santri-santrinya", ungkap KH. Ahmad Mahrus Iskandar.

Melanjutkan amanat upacaranya, Gus Mahrus, sapaan akrab KH. Ahmad Mahrus Iskandar menjelaskan peristiwa ketika Nabi Ibrahim As. yang terkenal dengan Khalilullah atau kekasihnya Allah SWT terkenal pula kedekatannya dengan Allah, masih senantiasa berdo'a kepadaNya. Sebagaimana yang diabadikan dalam Al-Qur'an surah As-Syuara ayat 83:

رَبِّ هَبْ لِيْ حُكْمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ

Artinya:
"Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang shaleh".

Gus Mahrus juga menekankan, bahwa guru yang baik adalah guru yang mampu menuntun murid-muridnya menuju ketaatan kepada Allah SWT, senantiasa mengharapkan ridhaNya dan berharap apa yang telah disampaikan semasa di dunia akan mendapat ganjaran di akhirat kelak.

Terakhir, KH. Ahmad Mahrus Iskandar berpesan kepada seluruh guru dengan mengutip dawuh dari KH. Dimyati Rois, Beliau mengatakan, "Kalau guru hanya mentransfer ilmu pengetahuan kepada muridnya dengan pengetahuan yang ada di buku atau yang ada di pikirannya maka siap-siap guru tersebut akan tertindas oleh perkembangan zaman, namun apabila dibarengi dengan mentransfer akhlak atau budi pekertik maka insyaaallah guru tersebut akan kekal selama-lamanya". (Muhaimin Yasin)
Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :