Reuni Alumni Cukir Jombang Menjadi Pengobat Rindu

AMC-Temu kangen alumni Pondok Pesantren Walisongo Cukir Jombang di Ponpes Asshiddiqiyah Jakarta berjalan dengan lancar serta menjadi pengobat rindu dengan sahabat, sabtu pagi (29/01).

Diawali dengan pembacaan tahlil dan yasin. Acara ini tidak lain adalah untuk merajut silaturahmi antar alumni pesantren Cukir, dimana pondok pesantren tersebut merupakan pondok dimana Ibu nyai Nurdjazilah menimba ilmu.
Turut hadir pula alumni tertua sekaligus 'Bulek'-nya ibu Nyai Nurdjazilah yaitu Ibu Nyai Siti Khodijatus Sholihah.

Beliau juga menceritakan bagaimana  Abah Yai Noer ketika mengenyam pendidikan di PTIQ Jakarta. 
"Kiai Noer Muhammad 'niku' dulu kuliah di Perguruan Tinggi Ilmu al-Qur'an. Beliau menghafal al-Qur'an, semua kitab dikuasai, karena tidak semua kiai seorang penghafal al-qur'an". papar Ibu Nyai Siti Khodijah. 


Tidak lupa juga beliau mengingatkan agar tidak meninggalkan sholat tahajjud walaupun hanya dua rokaat saja.
"Insya Allah kalau kita rajin sholat tahajjud, insya Allah berkah. Kemudian jangan lupa dilanjutkan dengan sholat witir", ujarnya.
Selain reuni alumni, acara ini juga menjadi ajang penyerahan SK pusat untuk Ibu Nyai Nurdjazilah yang di pilih sebagai penasehat IKAPWS (Ikatan Alumni Pondok Pesantren Walisongo).

Ibu Nyai Hj. Nurdjazilah selaku shohibul bait juga menyebutkan bahwa harus bahagia pernah menjadi santri Cukir Jombang. 
"Maka berbahagialah kita semua ini yang pernah ditakdirkan belajar di pondok pesantren Walisongo Cukir Jombang. Walaupun sekarang Mbah Adnan Ali sudah tiada", katanya.

Beliau juga berharap pertemuan alumni ini tidak hanya sampai disini saja, melainkan bisa menyebarkan energi positif dan membawa keberkahan bagi semua.
Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :