Pembukaan Majlis Dzikir Asshiddiqiyah Hadirkan Sahabat Abah Noer

AMC -Agenda rutin awal bulan, Majlis Dzikir Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Pusat kembali digelar dengan menghadirkan sahabat Abah Yai Noer yaitu H. Memed Mini dan H. Otong Lalo, Sabtu malam (05/02). Pembukaan Majlis Dzikir ini digelar secara langsung dan virtual melalui zoom meeting bagi alumni dan jamaah diluar pesantren. 

Pembukaan diawali penampilan Syarhil Qur'an dari santri peraih juara 2 Musabaqoh Syarhil Qur'an 3 Bahasa Tingkat Nasional di Ponpes Modern Sahid Bogor yaitu Atha Rahmansyah Tholib, Mita Jahrotul Jannah dan Nurul Alviatin Nazma. Kemudian pembacaan Ratibbul Haddad yang dipimpin oleh Ust.  Endang Badarrahman serta Maulid Ad-Diba'i diiringi Tim Hadrah Asshiddiqiyah.

Pada kesempatan ini, H. Memed Mini sedikit menceritakan tentang kebersamaannya dengan Almaghfurlah Abah Yai Noer dengan lawakan-lawakannya yang sukses membuat para santri terhibur. "Saya bukan ustad, saya juga bukan kiai. Saya baru sedikit-sedikit bau-bau kiai.  Karena sering ngumpul sama kiai". ujarnya saat memulai tausiyahnya.
Ia juga menyebutkan bahwa dirinya masuk Asshididqiyah tahun 1993. Banyak kenangan-kenangan yang dilalui ketika bersama para kiai khususnya Abah Yai Noer.  
"Alhamdulillah saya masuk di pesantren Asshiddiqiyah ini tahun 93 dan sampai sekarang belum lulus. Disini bersama Abah, dengan washilahnya Abah Noer, saya berkenalan dengan kiai-kiai terkenal pada masa itu", lanjutnya. 

Pelawak legendaris asal Surabaya ini juga menuturkan bahwa keberkahan ilmu seorang guru sangat luar biasa baginya dan teman-teman seprofesinya. "Kita ngalap berkah", tuturnya. 
Karena menurutnya keberkahan seorang guru itu bisa masuk Asshiddiqiyah dan mengenal dekat dengan kiai-kiai besar dan terkenal. 


Tidak hanya H. Memed Mini, H. Otong Lalo pun tidak mau kalah dengan lawakan-lawakannya yang menghibur. Aktor TOP (Tukang Ojek Pengkolan) itu masuk ke Asshiddiqiyah tahun 1995 dan menjadi salah satu muridnya Abah Yai Noer.  Ia juga berpesan untuk para santri bahwa harus belajar yang rapi dan disiplin. "Belajar dengan rapi dan disiplin. Disiplin itu nomor satu" pesannya. (M) 

Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :