Khadimul Ma’had: Bertakwa kepada Allah dengan Menjaga 5 Anggota Tubuh dari Maksiat

AMC -Khadimul Ma’had Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta KH. Ahmad Mahrus Iskandar menjelaskan bahwa salah satu bentuk ketakwaan kepada Allah swt adalah menjaga lima anggota tubuh utama dari maksiat, yaitu mata, telinga, lisan, hati dan perut. Demikian sebagaimana dijelaskan Imam Al-Ghazali.

“Menjaga lima anggota tubuh tersebut merupakan bentuk dari ketakwaan. Bagian dari bentuk kesempurnaan Islam seseorang adalah dengan menjaga anggota tubuhnya. Maksudnya adalah mengerjakan seluruh perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya,” terang Khadimul Ma’had dalam Pengajian Minhajul ‘Abidin di Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta, Senin (14/2). 


Khadimul Ma’had melanjutkan, alasan Imam Al-Ghazali menjadikan lima anggota ini sebagai basis ketakwaan karena kelimanya banyak dijelaskan di dalam sumber-sumber utama Islam, yaitu Al-Qur’an dan hadits. 

Menurut Khadimul Ma’had, untuk mengoptimalkan penjagaan tersebut, seorang Muslim harus disertai dengan tekad dan niat yang kuat. Selain itu juga harus dibarengi keikhlasan, yaitu dengan hanya bertekad dan berniat karena Allah swt. 

“Niat yang kuat akan menghasilkan semangat yang hebat. Dan itu semua harus diniati karena Allah swt,” ujar Khadimul Ma’had. 

Mengenang Almaghfurlah KH. Noer Muhammad Iskandar (Abah Yai), Khadimul Ma’had mengisahkan bahwa salah satu kunci keberhasilan Abah Yai dulu adalah karena memiliki tekad dan niat yang kuat dalam menjalani roda kehidupan. Prinsip tersebut juga Abah Yai ajarkan kepada para santrinya. 

“Abah Yai sering mengajarkan ini,” kata Khadimul Ma’had. 

“Tidak ada yang perlu diragukan selama hanya bergantung kepada Allah swt,” imbuhnya. 

Lebih lanjut, Khadimul Ma’had mengatakan bahwa salah satu ajaran Abah Yai dalam menanamkan prinsip tersebut adalah dengan mengajari santri untuk memperbanyak zikir kepada Allah dan memiliki semangat yang kuat. 

“Itulah mengapa Abah Yai selalu mengajarkan wirid dengan kuat dan semangat yang kuat. Kalau niat sudah karena Allah, Allah nanti yang akan mengarahkan, Allah tahu yang terbaik buat hamba-Nya,” tandas Khadimul Ma’had.
Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :