Karnaval Budaya, Ingat dan Hargai Perjuangan Masyayikh Pendiri Bangsa


AMC - Ribuan santri Asshiddiqiyah se-Indonesia ramaikan Festival Karnaval Budaya di jalan Panjang Kedoya Utara Kebon Jeruk, Ahad pagi (08/03). Dengan mengambil tema "Jejak Masyayikh Pendiri Bangsa", agenda berlangsung meriah dan sukses. 

"Karena kami yakin Indonesia pada umumnya dan umat Islam khususnya mempunyai peran penting yang didirikan oleh para masyayikh kita, yang berjuang memperjuangkan Indonesia" Ujar Khodimul Mahad dalam sambutannya ketika memaparkan alasan memilih tema tersebut. 

Karnaval kali ini dihadiri oleh seluruh pengasuh Asshiddiqiyah se-Indonesia, Ahmad Sarofi (Kepala Sudin Kebudayaan Jakbar), Edy Moerdoko (Danramil 05/KJ), Alex Wungkur (mewakili Kapolsek Kebon Jeruk) dan Agus Setiawan (Wakil Camat Kebon Jeruk). 

Karnaval ini bertujuan untuk menggabungkan seni yang ada di pesantren dan juga seni secara umum di luar pesantren. Bukan hanya tentang Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, atau ormas-ormas lain tapi ini adalah upaya syiar santri untuk mengingat para masyayikh yang memperjuangkan bangsa Indonesia sampai titik darah penghabisan. 

Ahmad Sarofi mengatakan bahwa acara seperti ini memang perlu dikembangkan, apalagi di tengah kota Jakarta dengan memberikan warna keislaman. Karena santri merupakan duta-duta Islam yang akan menyebarkan Islam ke seluruh penjuru negeri.


Para santri Asshiddiqiyah baik cabang maupun pusat sangat antusias memberikan persembahan dengan pernak pernik atribut karnaval yang digunakan.

Acara dibuka dengan Pelepasan kafilah karnaval dengan pengibaran bendera start oleh Ayahanda KH. Noer Muhammad Iskandar.


Tahun ini piala kebesaran karnaval berhasil dibawa pulang oleh Asshiddiqiyah Serpong, diikuti juara II Cijeruk, dan ke III Cianjur serta juara harapan I & II diraih Karawang dan Jakarta. 

Dilihat dari ramainya karnaval, santri-santri Asshiddiqiyah sukses menjaga kekompakan dan kebersamaan sebagai santri Abah Noer. Mereka berhasil mensukseskan seluruh rangkaian agenda Harlah Asshiddiqiyah ke 35 ini. Semoga ke depannya, kekompakan terus terjaga antar santri Asshiddiqiyah.

Sampai jumpa di Harlah Asshiddiqiyah ke 36!! (Lyda & Mila)




Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :