Malam Puncak Santriversary, Ribuan Santri Padati Lapangan Banteng


AMC - Malam Puncak Hari Santri 2019 "Santriversary Syiar dan Syair Perdamaian" Santri Indonesia untuk perdamaian dunia sukses dilaksanakan, Senin malam, (21/10). Diperkirakan lebih dari empat ribu santri hadir memadati acara yang berlokasi di Taman Lapangan Banteng Jakarta Pusat. Sekitar seribu dari peserta yang hadir adalah santri Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Pusat Jakarta. Acara spesial ini dihadiri langsung oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Saefudin, Habib Jindan bin Novel, Gus Muwafiq, Dirjen Pendis Kemenag RI Kamaruddin Amin, dan Direktur PD Pontren Ahmad Zayadi. Juga pejabat kementerian agama, para pimpinan pondok pesantren dan dimeriahkan oleh grup hadrah Syubbanul Muslimin Paiton Probolinggo. 

Agenda ini merupakan puncak peringatan Hari Santri Nasional 2019 setelah sukses terlaksananya Muktamar Pemikiran Santri Nusantara (MPSN), mulai 28-30 September, Roan Akbar pada 6 Oktober dan Parade Santri Cinta Damai 13 Oktober serta pembentangan bendera merah putih sepanjang 750 meter. Setelah dibuka dengan shalawat grup Syubbanul Muslimin, dibacakan para pemenang nominasi perlombaan yang diadakan oleh Kemenag, yang mana juara tersebar dari beberapa pesantren daerah. 

Sekjen Kemenag, Nur Kholis Setyawan menyampaikan bahwa santri harus bersyukur dengan dikeluarkannya UU Pesantren, yg memiliki 3 fungsi, yaitu pndidikan, dakwah dan pemberdayaan umat. Penting bagi santri untuk menggaungkan pesan damai, karena Islam yang damai sebagai spirit kemajuan dan wadah persatuan. Dengan syiar dan syair, santri mampu menunjukkan Islam yang damai. 

"Pesantren sebagai center of excellent," ucap Kamaruddin Amin dalam Renungan Santri. Al-Qur'an dan hadits dipelajari, ditafsir, dibedah dan diamalkan intisarinya. Di pesantren, karakter bangsa diperkuat, tempat ilmu Islam diperdalam, perlahan interaksi digital diperkenalkan. Juga tempat budaya otentik dirawat dan dijaga. Nilai keagamaannya yang universal, juga cinta tanah air terus digelorakan dan moderasi beragama diutamakan. 

Seluruh santri Asshiddiqiyah turut hadir berpartisipasi meramaikan malam puncak HSN 2019 ini. Berbekal semangat bershalawat, santri Asshidiqiyah cukup mendominasi dalam agenda tersebut. 
Di masa mendatang, dengan kekuatannya, santri menjadi aktor utama demi mewujudkan perdamaian dalam keberagaman serta menjaga bangsa dan negara. 

"Santri adalah kekuatan Islam terbesar di Indonesia", ucap Gus Muwafiq juga saat menyampaikan tausiyah dalam acara tersebut semalam. (Lyda)

Seluruh santri Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Pusat Jakarta menghadiri Malam Puncak Perayaan Hari Santri Nasional di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin 21 Oktober 2019.


Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :