Harlah Asshiddiqiyah : Bersama Santri, Indonesia Damai dalam Berdemokrasi


AMC - Rangkaian acara semarak Harlah Pondok Pesantren Asshiddiqiyah resmi dibuka, Kamis pagi (11/04). Serangkaian kegiatan mulai dilaksanakan, seperti Haul Akbar pada Kamis setelah subuh (11/04), lalu Dialog Kebangsaan "Menangkal Radikalisme dan Terorisme" bersama Polda Metro Jaya dan Dandim Jakarta Barat pada Kamis pagi (11/04), Teleconference Khataman al-Qur'an Nasional sukses berlangsung pada Kamis malam (11/04) dan Seminar Santri Goes to Campus pada Jum'at pagi tadi. (12/04). 

Meski agenda rutinan ini dilaksanakan di tahun yang sarat akan perdebatan (red- tahun politik) namun antusiasme para santri dan segenap keluarga besar Asshiddiqiyah tak dapat dibendung. Hal ini senada dengan pernyataan Pengasuh Ponpes Asshiddiqiyah Jakarta, Gus Mahrus Iskandar, Beliau menyatakan bahwa kemerdekaan bangsa ini harus dijaga dangan baik dalam kehidupan berbangsa, bukan justru dipenuhi dengan prasangka buruk. 


Camat Kebon Jeruk saat memberikan sambutan dalam Karnaval Budaya Demokrasi dalam Semarak Harlah Asshiddiqiyah ke-34, Sabtu (13/04).
Pesantren adalah heritage Indonesia yang turut serta menjaga dan mengayomi seluruh masyarakat, di dalamnya terdapat para santri yang tekun belajar agar ajaran Rasulullah SAW dalam kaitannya kehidupan berbangsa dapat dipahami dengan baik. Maka Harlah Asshiddiqiyah ini menjadi bukti bahwa pesantren menjadi sumber kebaikan dalam banyak hal, tak hanya dalam kehidupan beragama juga kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Dalam agenda Khataman al-Qur'an Nasional semalam, terwujudnya Indonesia yang aman, damai, dan tentram tak luput dari doa dan harapan yang dipanjatkan oleh pengasuh dan seluruh santri Asshiddiqiyah. Ia memotivasi segenap santri agar terus berusaha memberikan yang terbaik untuk Islam khususnya dan untuk bangsa Indonesia umumnya. "Bersama santri, Indonesia damai dalam berdemokrasi", tutupnya singkat.
 


Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :