Gembira Dengan Lahirnya Baginda Nabi, Para Santri Rayakan Maulid


AMC. Jakarta
Memasuki bulan Rabiul Awal, seluruh umat Islam sambut kebahagiaan serta rasa syukur atas kelahiran insan paling mulia, Nabi Muhammad saw.

Sejalan dengan itu, ponpes Asshiddiqiyah gelar acara Maulid Nabi Muhammad saw di masjid Baitul Makmur, Kamis malam (30/11).

Peringatan maulid Nabi pada 12 Rabiul Awal bertepatan dengan hari lahir pendiri ponpes Asshiddiqiyah, KH. Noer Muhammad Iskandar SQ.

Diawali dengan pembacaan Maulid ad-Diba'i yang dipimpin oleh KH. Ahmad Mahrus Iskandar BSc, acara berlangsung khidmat serta dihadiri segenap keluarga besar Asshiddiqiyah.

Ustadz Husni Mubarok dalam sambutannya sebagai lurah pondok, mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu menyukseskan acara tersebut.

 Lalu ia menjelaskan tentang kecintaan pada Nabi saw dengan mengagungkan Maulid Nabi itu sama halnya cinta kepada Allah swt. Jika dengan mengadakan Maulid Nabi dikatakan bid'ah, maka  kita dapat bersaksi dengan lahirnya Nabi saw yang menjadi rahmat dan anugerah bagi seluruh alam semesta dapat menjadi dalilnya.

Di akhir sambutannya, ia sempatkan membaca sajak rindu untuk Nabi, tulisan sebagai bukti cintanya pada Nabi. Berikut kutipan sajak tersebut,

Wahai Tuhanku dari terdalam lubuk hati, andai Nabi bersama kami, akan menyatu yang dekat yang jauh meronta bersanding dengannya terkabul doa.

‌Ceramah keagamaan diisi oleh santri Asshiddiqiyah, Nala Khairunnisa. Ia ungkapkan alasan betapa beruntungnya seorang muslim yang selalu mengagungkan kelahiran Nabi Muhammad saw.

Dari Imam Junaid al-Baghdadi, barangsiapa yang hadir dalam peringatan Maulid Nabi dan ia agungkan derajat Nabi, maka Allah swt akan memberikan berbagai macam kebahagiaan untuknya. "Pemuda yang sejati, yang dicinta oleh Nabi bukan yang berotot besi apalagi tukang selfi. Pemuda anti maksiat gemar membaca shalawat dan tak pernah lupa mengerjakan shalat", tegas tim Hadrah dalam syair shalawatnya. (MH)
Share on Google Plus

About Rumadie El-Borneo

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :