AMC- Santri tak harus jadi kyai, hal itu
diungkapkan KH. Ahmad Mahrus Iskandar,
B.Sc saat Melepas santri kelas akhir, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta dalam
acara Haflatul Ikhtitam, Kamis (11/05).
Beberapa agenda mewarnai kemeriahan acara
tersebut antara lain wisuda Madrasah Aliyah Angkatan 28, Ma'had Aly
Sa'iidusshiddiqiyah Angkatan 8, sekaligus sekaligus Tasyakuran kelas IX SMP
Angkatan 15. Ma'hadul Aytam Angkatan 4, serta Penutupan Majelis Dzikir dan
Tasyakuran Puasa Daud.
Pengasuh Ponpes Asshiddiqiyah Pusat, KH.
Ahmad Mahrus Iskandar, B.Sc, dalam sambutannya mengatakan bahwa santri tidak
harus menjadi kyai atau pun ustadz.
“Jadilah apapun yang kalian inginkan, namun
niatkanlah untuk berdakwah” tutur beliau dihadapan para wisudawan.
Beliau berharap agar para santri dapat
menduduki sebagian besar profesi di negri ini. Baik itu dalam bidang politik,
seni, budaya ataupun pendidikan.
Sebelum menutup sambutannya, beliau berpesan
agar ilmu yang didapatkan dipesantren Asshiddiqiyah ini tetap diamalkan dengan
benar.
Sementara itu, perwakilan dari wali santri
kelas XII, H. Pujo Sunoto, mengucapkan banyak terimakasih kepada Kyai Noer dan
seluruh guru-guru atas bimbingan yang diberikan kepada para santri. Sekaligus memohon
maaf bila selama menjadi santri, anak-anak banyak melakukan kesalahan.
Selanjutnya, Ketua Ikatan Alumni
Asshiddiqiyah yang tergabung dalam IKLAS, H. Zein menyabut hangat calon anggota
alumni baru. Hal ini diresmikan melalui pemakaian rompi alumni kepada
perwakilan angkatan.
Beliau juga menyampaikan kabar gembira bahwa
insya Allah pada bulan Ramadhan ini, IKLAS akam meluncurkan Aplikasi
Asshiddiqiyah berbasis android yang dapat diakses melalui Play Store bernama “Asshiddiqiyah
Apps”. (Laila/Rum)
0 komentar :
Posting Komentar