Pengaruh Dari Teman Yang Baik Dan Teman Yang Buruk



Islam sebagai agama yang sempurna dan universal telah mengatur bagaimana adab-adab serta batasan-batasan dalam pergaulan. Pergaulan sangat mempengaruhi kehidupan seseorang. Dampak buruk akan menimpa seseorang akibat bergaul dengan teman-teman yang jelek, sebaliknya manfaat yang besar akan didapatkan dengan bergaul dengan orang-orang yang baik. Prhatikan petikan kalam hikmah dibawah ini:

قال يحيى بن أبي كثير اليمامي رحمه الله:
"خَيْرُ اْلاِخْوَانِ الَّذِيْ يَقُوْلُ لِصَاحِبِهِ: تَعَالَ نَصُوْمُ قَبْلَ أَنْ نَمُوْتَ، وَشَرُّ اْلاِخْوَانِ الَّذِيْ يَقُوْلُ لِصَاحِبِهِ: تَعَالَ نَأْكُلُ وَنَشْرَبُ قَبْلَ أَنْ نَمُوْتَ انتهى.

Yahya bin Abi Katsir Al-yamami rahimahullah telah berkata:
Sebaik-baik saudara (teman) adalah seseorang yang berkata kepada temannya: marilah kita berpuasa sebelum kita mati. Sedang seburuk-buruk saudara (teman) adalah orang yang berkata kepada temannya: marilah kita makan dan minum sebelum kita mati.

Referensi:
- Hilyah Al-Auliyaa' wa Thobaqaat Al-Ashfiya', jilid: 3/ halaman: 71, karya Abu Nu'aim Al-Ashfahani (430 H), cet: Dar Al-kutub Al-ilmiyah 1409 H.

Penjelasan:
Kalam hikmah diatas menjelaskan kepada kita tentang pengaruh teman yang baik dan teman yang buruk.

Teman yang baik adalah:
- Yang tulus mendoakan dan mengingatkan kita kepada Allah SWT.
- Yang mengenal diri kita dan senantiasa menjaga ukhuwah,
- Yang memberi ketenangan saat bersamanya, ada inspirasi amal shaleh saat melihatnya,
- Yang dalam diamnya dia mendoakan, dalam senyumnya dia menenangkan, dalam nasihatnya dia bangkitkan semangat mencintai kebaikan.

Dan teman yang buruk adalah:
- Yang selalu menggembosi dan menurunkan semangat kita dalam berpuasa atau melakukan amal-amal sholih lainnya.
- Yang mengajak kita untuk membatalkan puasa atau amal lainnya yang akan atau telah kita lakukan.
- Yang dapat mendatangkan bahaya bagi orang yang berteman dengannya, dan mendatangkan keburukan dari segala aspek bagi orang yang bergaul bersamanya.
Sehingga membuat kita jauh dar rahmat Allah SWT.

Maka dari itu, dunia akan terasa lebih indah apabila kita mempunyai teman yang berhati mulia, yang selalu memberikan motivasi, ikhlas memberikan nasehat, mengajak berbuat baik, melarang berbuat maksiat, suka berbagi ilmu, menjaga rahasia, menutupi aib, menginginkan kebaikan untuk kita seperti menginginkan kebaikan untuk dirinya sendiri.

Semoga Allah SWT senantiasa menjaga kita dan keluaraga kita dari pengaruh teman-teman yang buruk dan mengumpulkan kita bersama teman-teman yang baik. Wallahul musta’an.

[Asshiddiqiyah Media Center]


Share on Google Plus

About Rumadie El-Borneo

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :