KHODIJAH SEBAGAI CERMINAN KRITERIA DALAM MEMILIH PASANGAN HIDUP

Asshiddiqiyah

AIC(JKT)
Kehidupan berumah tangga merupakan suatu keinginan dan impian bagi setiap insan. Namun sering kali perjalanan mencari pasangan hidup menjadi satu masalah yang berkepanjangan. Para pemuda  dan pemudi bingung menentukan mana yang terbaik untuk dijadikan pasangan hidup. Mereka terlalu mengandalkan cinta, sementara cinta yang mereka bangun tidak didasarkan pada kecintaan terhadap Allah SWT.  
Belasan abad yang lalu, nabi besar kita Muhammad SAW. telah memberikan kriteria dalam memilih pasangan hidup agar dalam berumah tangga bisa menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah. Kriteria tersebut dirangkum dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muttafaq Alaih. Perempuan itu dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya. Dan pilihlah perempuan yang beragama niscaya  kamu bahagia.
1.      Dianjurkan menikahi wanita kaya, sebagaimana nabi menikahi Khodijah, seorang pengusaha kaya raya yang sangat berpengaruh di jazirah arab saat itu.
2.      Khodijah adalah seorang janda terhormat, pada masa jahiliyah beliau dijuluki Ath-Thaharah yang artinya wanita suci karena beliau sanantiasa menjaga kesuciannya. Beliau adalah putri dari seorang tokoh pembesar Quraisy bernama Khuwailid bin Asad yang terkenal hartawan dan dermawan.
3.      Beberapa tahun setelah ibunda Siti Khodijah wafat, beliau menikah dengan Abu Halah bin Zurarah At-Tamimi. Pernikahan ini membuahkan dua orang anak. Tak lama kemudian suaminya meninggal  dan Siti Khodijah menikah lagi dengan Atiq Bin A’id Bin Abdullah. Tak berjalan lama, suami keduanya meninggal dunia. Sepeninggal suaminya, beliau menjadi janda kaya yang tetap menjaga kehormatannya, kecantikannya tidak pudar meski telah berumur. Sehingga banyak dari kalangan Quraisy yang ingin meminang beliau. Namun beliau tidak menghiraukannya. Sampai akhirnya Siti Khadijah menerima lamaran Nabi Muhammad SAW. Kisah singkat tersebut membuktikan bahwa kecantikan Siti Khadijah tidak diragukan lagi sehingga banyak kaum pria yang ingin melamarnya.
4.      Kriteria ke empat adalah kriteria terpenting. Meskipun nabi SAW menyebutkan kata “Agama” dibagian akhir, namun beliau menjelaskan bahwa perempuan beragama harus didahulukan dari pada kriteria sebelumnya. Kriteria ini juga dimiliki oleh siti Khadijah, wanita pertama yang masuk Islam sekaligus mendapatkan julukan Ummul Mukminin atau ibu dari orang-orang mukmin.

Di zaman sekarang sangatlah sulit untuk menemukan wanita seperti khadijah yang memiliki 4 kriteria sekaligus. Namun tak perlu khawatir, ingatlah pesan nabi SAW “Pilihlah perempuan yang beragama niscaya  kamu bahagia”. (Rumadie)







Share on Google Plus

About Rumadie El-Borneo

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :