SANTRI ASSHIDDIQIYAH IKUTI WISUDA KHOTMIL QUR’AN

Asshiddiqiyah

AIC(JKT)
Sebanyak 16 santri mengikuti wisuda khotmil Qur’an selasa malam 5 April 2016 di halaman utama pondok pesanren Asshiddiqiyah 07 Cijeruk, Bogor.  
Peserta wisuda merupakan santri-santri Ponpes Asshhiddiqiyah 07 yang berasal dari berbagai daerah, seperti Lampung, Bogor, Karawang dan Cirebon. Mereka memilih Asshiddiqiyah 07 karena pesantren ini adalah tempat yang paling cocok untuk menghafal al-Qur’an. Tempatnya yang jauh dari perkotaan membuat suasana lebih tenang. 
Nurul Latifah, wisudawati asal Lampung, mengaku senang bisa belajar agama di sini. “Menghafal al-qur’an di tempat yang tenang sepert ini bisa lebih cepat hafal” ujar santriwati kelas 3 SMP itu.
Di sela kesibukannya, Dr. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ, Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah beserta Ibu Nyai Hj. Nur Jazilah menyempatkan hadir dalam acara tersebut. Kepada para hadirin beliau mengatakan bahwa Islam di Indonesia semakin banyak aliran yang menyesatkan dan mengarah kepada radikalisme. Baru-baru ini, tuturnya, muncul aliran Gafatar yang ajarannya menyimpang dari al-Qur’an dan As-Sunnah. Maka pondok pesantren menjadi benteng bagi generasi Islam di masa yang akan datang.
Kyai Ahmad Yazid, Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 07, dalam sambutannya mengatakan bahwa pesantren adalah tempat yang paling tepat untuk belajar agama. “Di pesantren ini, saya dan para santri belajar banyak tentang agama dan kehidupan. Mereka kami dididik untuk menjadi pejuang di jalan Allah, salah satunya adalah dengan cara menghafal al-Qur’an. Tutur Ulama asal Malang tersebut.   
Beliau juga berpesan kepada para santri agar jangan cepat puas dengan apa yang telah dicapai. Masih banyak tahapan yang harus dilewati. Menjadi penghafal al-Qur’an saja belum cukup, masih banyak ilmu yang harus dipelajari seperti ilmu fikih, tauhid, bahasa arab dan sebagainya.
Para Kyai, Habaib serta aparat setempat seperti Camat Cijeruk, Polres dan Kodam Jaya juga turut berpartisipasi dalam acara tersebut. Polres Cijeruk hadir beberapa jam sebelumnya, karena ia harus memastikan keamanan tempat tersebut. Terlebih dalam acara itu dihadiri oleh ulama kontroversional, Habib Riziq Syihab.”Biasanya kalau Habib Riziq mau datang, dari polres datang 2 atau 3 jam lebih awal untuk memastikan keamannya. Padahal ga ada apa-apa” ujar Polres Cijeruk tersebut.
 Selain itu, warga sekitar Cijeruk dan wali santri juga turut hadir mendampingi buah hatinya yang sedang merayakan wisuda khotmil Qur’an. Panitia juga telah menyiapkan tempat menginap bagi wali santri yang datang dari luar Bogor yang ingin bermalam. (Rumadi)



Asshiddiqiyah
Add caption
Asshiddiqiyah



Asshiddiqiyah






  





Share on Google Plus

About Rumadie El-Borneo

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :