Santri Millenial



santri millenial
pondok pesantrennya smartphone canggih keluaran teranyar
kitab-kitabnya tersimpan dalam portal-portal aplikasi digital
kiainya para ustadz yang viral bermadzhab fenomenal
berbekal fatwa-fatwa kontroversial
pengajiannya diselingi iklan-iklan produk online dunia maya yang gawal
apakah itu santri millenial?

padahal dulu di jaman klenik
santri serupa cantrik
berbekal pengabdian mengeja laku guru dalam keseharian
tidak terbatas pada kitab dan hafalan
tidak tergoda pada hora hore pesta pora kehidupan

maka seorang pemuda jombang yang ngaji ke kademangan
meski hanya sering merawat kuda sang syaikhona
pelantun shalawat nariyah dari sepertiga malam hingga ketiduran
mampu mengaji Imam Bukhari, Imam Ghazali, Imam Syafii, dan Syekh Junaid Al-Baghdadi
bahkan akhirnya sang santri dibarokahi menyunting putri seorang kiai


maka hari berganti masa berganti
santri pernah serupa sastri
melampaui darmo gandul mengutak-atik provokasi
melewati gatholoco yang erotismenya berteka-teki
santri pernah serupa sastri
berkhidmat kepada kalimat-kalimat indah nan suci
pantang tergoda makna dangkal kata-kata
pantang tergoda kepada silat lidah dunia
santri pernah serupa sastri yang berkhidmah pada kalimat-kalimat nan suci
hingga dari ujung timur pulau jawa shalawat badar menggema 
membahana ke seluruh benua

tapi ada saatnya santri menggulung sarung melipat peci
mengemas kitab dan sajadah
lantas maju mengangkat senjata ke medan laga sebagai patriot bangsa

inilah kijang gesit dalam perang gerilya
singa-singa murka di padang pertempuran terbuka
inilah barisan semut geni yang menjaga api proklamasi
inilah syuhada garda negara yang mencintai tanah air nusa dan bangsa
hubbul wathan minal iman

hingga datang masanya para santri mampu membangun rumah bhineka
berbekal ukhuwah islamiyah sebagai tiang menyangga
ukhuwah wathaniyah sebagai dinding kokohnya
dan ukhuwah basyariyah menjadi atap pelindungnya
semua dipersembahkan santri untuk persaudaraan senusantara
demi kemanusiaan sedunia

kini di jaman millenial ini
masih adakah santri yang ikhlas berjuang dan mengabdi, selain mengaji
masih adakah santri yang berbakti pada negeri dan menjaga kiai
masih adakah santri yang mencintai ulama ngalap berkah, amalan dan doa
usai mencium tangannya
atau malah mengajak selfie bersama
cekrek!

kini di jaman millenial ini
masih adakah santri yang gondelan sarungnya kiai
atau malah sudah mulai terinfeksi manipulasi terpapar radiasi

kini di jaman millenial ini
mau kemana santri?

Oleh: Sosiawan Leak
Malam Kebudayaan Pesantren, 28 September 2019
di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Pusat Jakarta



Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :