Dua Ulama' Afrika beri Sambutan di Ospek Mahad Aly


Syekh Muhammad Hafizh asy Syangqithy dari Mauritania dan Syekh Syarif Dhou' Iwadl Abdul Karim asal Sudan mengisi studium generale (kuliah umum) di pembukaan OSPEK Ma'had Aly Sa'iidusshiddiqiyah Jakarta, Jum'at (04/08).

Dalam acara tersebut, keduanya menyampaikan banyak wejangan untuk para santri, khususnya para peserta OSPEK. Sukses mencari ilmu dunia dan akhirat menjadi kajian pokok keduanya yang disampaikan dengan berbahasa Arab. 

Syekh Syarif Dhou' Iwadl Abdul Karim berpesan bahwa untuk mendapatkan ilmu yang di ridhoi Allah, ada 3 hal yang harus dilakukan. Yang pertama, sebagai pemuda tidak berputus asa dan pesimis dalam memperjuangkan Islam. Kedua, tidak merasa cukup akan ilmu yang dimiliki. Jika pepatah mengatakan 'carilah ilmu dari buaian hingga liang lahat', maka berharaplah dapat mencari ilmu hingga di alam kubur. Ketiga, mencari ilmu dengan iman dan takwa penuh kepada Allah.

Selanjutnya Syekh Muhammad Hafizh asy Syangqithy menambahkan tentang kiat-kiat sukses dunia dan akhirat. Yakni shidqun niat (membenarkan niat) agar hal-hal yang diinginkan sesuai dengan ridho Allah. Lalu, ikhlas dan takwa kepada Allah yang telah memberikan ilmu serta mengamalkan ilmu yang telah di dapatkan. Pengamalan ilmu ini menjadi poin utama karena orang yang 'alim dan mengamalkan ilmunya lebih utama masuk surga dibanding orang kaya yang mendermakan hartanya dan para mujahid di jalan Allah.

Dengan hal-hal di atas, banyak ulama yang masyhur karena keimanan dan keilmuannya, seperti Syekh Abdul Qadir al Jilani. Sekalipun sosoknya telah wafat ratusan tahun, namun namanya tetap harum di kenang masa.(LF)
Share on Google Plus

About Rumadie El-Borneo

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :