7 Hal Yang Harus Kamu Ketahui Saat Mudik

Asshiddiqiyah

AIC(JKT)
Dalam artikel sebelumnya kita sudah membahas tentang ritual mudik yang menjadi trend dikalangan umat Islam di Indonesia, setelah kita dapat memahami dan mengambil hikmah dari kegiatan mudik, alangkah baiknya jika kita bisa mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan baik sebelum ataupun selama bepergian.
Kata ‘mudik’ secara umum dapat diartikan ‘bepergian’. Dalam istilah bahasa Arab disebut “safar”, sedangkan bagi orang yang bepergian dinamakan “musaafir”. Oleh karena itu, ada baiknya kita perlu mempersiapkan segala sesuatu dlam perjalanan kita baik persiapan jasmaniah ataupun ruhaniyah pada waktu safar (bepergian).
Persiapan jasmaniah atau materi, bisa terbilang umum dan sesuai dengan keinginan masing-masing karna hal ini bersifat tidak kekal, dan menyesuaikan antara akal sehat dan keinginan dari masing-masing individual.
Justru persiapan ruuhaniyah merupakan hal yang terpenting, karna hati kita yang diciptakan oleh Allah SWT sering kali merasa terombang ambing dan tidak stabil, begitu juga ruuhaniyah sebagai sarana do’a awal kita kepada Allah SWT agar perjalanan kita selalu dijaga oleh Allah SWT.
Ada beberapa amalan-amalan yang dinukil dari ayat al-Quran, Hadits Rasuulullah SAW serta kitab-kitab turast dari beberapa pendapat ulama. Dalam mengamalkan tergantung keyakinan kita masing-masing. Karna apapun yang kita minta, selama kita yakini dan meminta hanya kepada Dzat Pemberi dengan perantara apapun, maka Allah SWT akan mengabulkannya.

(Al-Baqoroh :186) إِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ 

Artinya : dan jika hamba-hambaku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang aku, maka sesungguhnya aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang-orang yang berdo’a apabila dia berdoa kepadaku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintahku) dan beriman kepadaku agar mereka memperoleh kebenaran. (al-Baqoroh : 186)

٥ - حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ، حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ، سَمِعْتُ أَبَا صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيبِي، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا، وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً "
Artinya : Hadits Abu Hurairah r.a,Nabi SAW bersabda : “Allah berfirman : aku berada pada sangkaan hambaku, aku selalu bersamaya jika ia mengingatku, jika ia mengingatku pada dirinya, maka aku mengingatnya pada diriku, jika ia mengingatku dalam satu kaum, maka aku mengingatnya dalam suatu kaum yang lebih baik darinya, dan jika ia mendekat kepadaku satu jengkal, aku mendekat kepadanya satu hasta, jika ia mendekat padaku satu hasta, maka aku akan mendekat padanya satu depa, jika ia datang kepadaku dengan berjalan kaki, maka aku akan datang kepadanya dengan berlari.”

Beberapa tips dan amalan yang bisa 
kita lakukan saat mudik :
1.   Ketaqwaan sebagai bekal dasar
Ketaqwaan adalah bekal yang paling dasar sebelum kita melakukan kegiatan apapun termasuk bepergian, dalam ayat al-Quran difirmankan :

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَاب
Artinya : bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baiknya bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepadaku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat. (al-Baqoroh : 197)

2.   Do’a
Doa adalah senjata paling ampuh dalam perjalanan, dan dengan do’a kita yang menentukan kekuatan perjalanan kita. Do’a seorang yang bepergian merupakan salah satu doa yang mustajab, sebagaimana sesuai hadits Rasuulullah SAW :


حدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ حَدَّثَنَا الْحَجَّاجُ الصَّوَّافُ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِى كَثِيرٍ عَنْ أَبِى جَعْفَرٍ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ »
Artinya : “Dari Abi Hurairah r.a , Rosulullah bersabda : ada 3 doa yang mustajab (mudah dikabulkan Allah SWT) do’a orang yang terdzolimi, do’a orang bepergian, dan do’a anak kepada orang tuanya.”
Do’a yang sesuai dengan firman Allah SWT dan diajarkan Rasuulullah SAW sebagai berikut:
Doa bepergian:
Dalam sebuah diriwatkan, yang dinukil dari kitab tafsiir Arroozi seperti berikut,:


وَرُوِيَ أَيْضًا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَنَّهُ كَانَ إِذَا سَافَرَ وَرَكِبَ رَاحِلَتَهُ، كَبَّرَ ثَلَاثًا، ثُمَّ يَقُولُ: سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا، ثُمَّ قَالَ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِي سَفَرِي هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا السَّفَرَ وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَ الْأَرْضِ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ عَلَى الْأَهْلِ، اللَّهُمَّ اصْحَبْنَا فِي سَفَرِنَا، وَاخْلُفْنَا فِي أَهْلِنَا»
Dan jika dalam perjalanan merasa takut, atau merasa akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, maka perbanyak membaca surah al quraisy (سورة القريش). Apabila dalam perjalanan terjadi hal-hal yang tidak dinginkan, ,maka banyaklah membaca tasbihh,istighfar dan sholawat.
Doa ketika sampai ditujuan:
Dalam sebuah riwayat dikatakan, bahwa Rasuulullah SAW ketika sampai pada tempat tujuna membaca:
«آئبون تَائِبُونَ، لِرَبِّنَا حَامِدُونَ» “aaaibunna taaibuuna lirobbinaa haamiduuna”
Dan ketika keluar atau masuk rumah membaca ayat kursi 1x, al-Ikhlash 3x, al-Falaq 1x dan an-Naas 1x.

3.   Perbanyak Sedekah
Sebelum bepergian dan selama bepergian biasakan untuk memperbanyak bersedekah, karna sebagaimana kita ketahui bahwa sedekah akan menjaga kita baik dunia dan di akhirat.

سنن البيهقى - (ج 2 / ص 193)
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- :« دَاوُوا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ ، وَحَصِّنُوا أَمْوَالَكُمْ بِالزَّكَاةِ ، وَأَعِدُّوا لِلْبَلاَءِ الدُّعَاءَ »

4.   Memperbanyak membaca al-Quran dan Istighfar
5.    Memperbanyak membaca shalawat kepada Baginda Rasuuluullah SAW
6.   Menjaga niat taat dan bertaqwa kepada Allah SWT selama bepergian                   sampai ketempat tujuan dan kembali ketempat asal.
7.   Menjaga tingkah laku dan kebersihan selama bepergian.
Karna dalam bepergian kita mendapatkan kemudahan dapat menggabungkan shalat atau mengqashar sholat, tapi dengan syarat kita harus menjaga niat bepergian kita bukan untuk melakukan maksiat.
Inilah sedikit amalan-amalan yang bisa kita laksanakan selama bepergian, jika kita bisa mengamalkannya insyaallah perjalanan kita akan dijaga oleh Allah, dan akan diberikan keselamatan lahir bathin serta memberikan keberkahan dalam perjalanan kita.
Share on Google Plus

About Rumadie El-Borneo

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :