Allah Memperbolehkan Maksiat




"إِن كُنتَ تُرِيدُ أَن تَعصِيَ مَولَاكَ فَاعصِهِ فِي مَوض-ِعٍ لَا يَرَاكَ" انتهى.قال الإمام حاتم الأصم -رحمه الله تعالى 

Al-Imam Hatim Al-'Ashom r.a telah berkata:
"jika engkau ingin durhaka kepada Tuhanmu, maka durhakailah Dia ditempat yg Dia tidak bisa melihatmu".

Referensi:
- Hilyah Al-auliya' wa Thabaqaat Al-ashfiya', jilid: VIII/ hal: 83, karya Al-hafidz Abu Nu'aim Al-Ashbahani, cet: Dar Al-kitab al-arabi.

Penjelsan:
Jika seseorang bisa melaksanakan enam syarat berikut ini, maka silahkan bermaksiat sesuka hatinya.
Pertama: Jika ingin melakukan maksiat maka jangan makan rezeki dari Allah SWT.

Kedua: Jika ingin melakukan maksiat jangan tinggal di bumi Allah SWT.

Ketiga: Jika ingin melakukan maksiat maka berbuatlah di tempat yang tidak terlihat oleh Allah SWT.

Keempat: jika malaikat maut datang ingin mencabut nyawanya, maka katakan kepadanya: "Tunggu dulu, saya mau bertaubat".

Kelima: Apabila malaikat Munkar dan Nakir mendatanginya, maka lawanlah dengan seluruh kekuatannya jika mampu.

Keenam: Sekiranya malaikat Zabaniah penjaga Neraka datang ingin menyeretnya, maka katakan kepadanya: "Aku tidak akan mengikutimu".

[Team Kajian Dakwah Asshiddiqiyah Media Center Pusat.]
Share on Google Plus

About Rumadie El-Borneo

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :