Siap Terjun di Kancah Global, Santri Kelas Akhir Tunjukkan Kreativitasnya


AMC - Gebyar OSPA Bukan Gebyar Biasa menjadi slogan para santri kelas akhir saat menggelar Gebyar tahun ini.  

OSPA merupakan singkatan dari Organisasi Santri Pondok Pesantren Asshiddiqiyah.  setiap santri kelas XI yang dipandang mampu memikul amanah keorganisasian tersebut akan diangkat menjadi pengurus dengan masa jabatan satu tahun.
Gebyar OSPA merupakan agenda terbesar bagi organisasi tersebut dan digelar setiap tahun menjelang pelepasan atau pergantian masa jabatan.

Sabtu (27/01), dengan diguyur hujan yang cukup deras pada proses persiapan, tak membuat acara menjadi tersendat. Berbagai penampilan memukau para santri. Tepuk tangan dan sorak sorai mentambut setiap persembahan mereka. 

Dibuka oleh grup perkusi putri, para santri kelas XII ini begitu ekspresif di atas panggung. Gus Muhsin Ibrahim Iskandar tampil solo bersama alat musik drumnya. Selanjutnya drama, dance pantomim, grup musik akustik, tari Saman dan pendeklamasian puisi menyemarakkan agenda tahuan ini.

Pengurus OSPA Asshiddiqiyah Cabang Batuceper, Serpong dan Karawang juga turut hadir dalam kesempatan silaturrahmi ini. Dalam sambutannya, Gus Mahrus menjelaskan Gebyar OSPA ini sebagai ajang menjaga rasa kekeluargaan dan saling membantu dalam kebaikan. 

Beliau mengajak para santri menyebarkan ilmu dengan kreatifitas masing-masing. Hal ini merupakan bagian dari cara dakwah santri sebagai penopang bangsa. Juga pesantren sebagai benteng terakhir Indonesia.

"Sepuluh dua puluh tahun lagi, kalianlah yang akan memimpin bangsa ini," ujar Gus Mahrus sebelum membuka acara tersebut dengan pembacaan Surah Al Fatihah dan pelepasan balon sebagai simbolis. (LF)
Share on Google Plus

About Rumadie El-Borneo

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :