Jelang harlah ke 12, Syubbanul Muslimin Guncang Asshiddiqiyah.


AMC-Antusiasme masyarakat terutama kalangan santri akan Syubbanul Muslimin tak dapat dibayangkan sebelumnya.

Terbukti pada acara "Asshiddiqiyah Bersholawat bersama Syubbanul Muslimin", banyak para hadirin datang jauh-jauh demi bisa menyaksikan langsung penampilan para santri "Nurul Qadim" Paiton, Probolinggo tersebut.

Salah satu idola terpopuler yaitu Gus Azmi, santri berumur 14 tahun. Suaranya yang begitu khas dan wajahnya yang tampan menjadi idola bagi santri perempuan dimanapun ia berada. Gus Abdul Hadi Noer, mengucapkan banyak terima kasih atas sambutan dan penerimaan Syubbanul Muslimin di ponpes Asshiddiqiyah juga berencana tahun depan akan kembali menyapa para santri dan bershalawat bersama.

Selama shalawat terus bergema, semakin nyata wujud cinta pada Nabi saw, begitu kata Gus Mahrus Iskandar sebagai pengasuh ponpes Asshiddiqiyah pusat. Ia juga bangga pada saudara sepupunya, -Gus Azmi- menjadi idola dari kalangan santri semakin menunjukkan syiarnya dengan shalawat Nabi saw.

Ini menjadi bukti bahwa santri bisa maju berjuang sebagai santri membanggakan bangsa dan negara, sehingga terwujud baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Gus Hafidzul Hakim Noer, guru Syubbanul Muslimin berharap semoga pertemuan dalam bersama bershalawat ini dapat mengantarkan menuju Surga-Nya. Ia berdo'a dengan perantara bacaan shalawat semoga semakin memajukan ponpes Asshiddiqiyah, Abah selalu sehat dan sabar berjuang bersama santri, semakin berkah dan para santri mendapatkan ilmu yang berkah.


Syubbanul Muslimin telah berdiri 12 tahun lamanya, perjuangannya pun tak usah ditanya. Gigihnya para personel anggotanya yang juga santri ponpes Nurul Qadim Paiton Probolinggo membuahkan hasil di luar sangkaan. Dakwahnya melalui shalawat yang penuh inovasi begitu diterima di masyarakat luas. "19 November mendatang insyaallah Syubbanul Muslimin akan mengadakan tasyakur harlah ke 12. Semoga dengan ini semakin menguatkan perjuangan syiar shalawat Nabi", harapnya. (MH)
Share on Google Plus

About Rumadie El-Borneo

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :