Romantisme Wedding Anniversary Ayah Bunda


AMC – Perayaan ulang tahun pernikahan KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ dan Ibu Nyai H. Nur Jazilah, BA mewarnai malam ke dua perayaan Harlah 32 Asshiddiqiyah, Sabtu (11/03). Perayaan ini juga dihadiri anak cucu Kyai Noer dan Ibu Nyai Nur Jazilah bersama seluruh santri.

Gus Mahrus Iskandar memandu acara dari awal hingga akhir. Berbagai persembahan kado spesial dari putra-putri dan para santri menambah keromantisan momen ini.

“Sebuah lagu bukti tanda cinta kami, terimakasih kami kepada Ayahanda dan Ibunda,” ujar Gus Mahrus menyambut tim paduan suara santri sebagai awal persembahan.

Selanjutnya, penampilan puisi berbahasa Inggris oleh Gus Mukhsin Ibrahim. “Adik kami yang paling kecil, yang paling aktif,” ungkapnya menyambut putra bungsu Kyai Noer dengan Ibu Nyai Nur Jazilah.

Perayaan ini semakin semarak. Senyum dan tawa mewarnai pemutaran video ucapan selamat ulang tahun pernikahan dari para guru dan santri. Abah Noer dan Ibu Nyai terlihat menitikkan air mata. Putra-putri Kyai Noer mempersembahkan kue tart empat tingkat berukuran besar sebagai kado spesial. 

“Saya mewakili seluruh keluarga Asshiddiiyah mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Abah dan Ibu yang hingga saat ini masih  menjaga diri kami, masih membimbing kami apapun yang terjadi. Ini sebagai rasa cinta kami kepada Abah dan Ibu. Kami selalu berharap Abah dan Ibu bisa selalu membimbing kami sampai kami punya anak cucu, sampai kami nanti bisa benar-benar membahagiakan orang tua kami. Tidak ada kebahagiaan yang lebih besar, tidak ada rasa syukur yg lebih besar selain kesehatan Abah dan Ibu, melihat senyuman Abah dan Ibu. Jabatan dan harta yang kini kami terima tidak bisa mengalahkan senyuman yang terpancar diwajah Abah dan Ibu.”

“Semoga Abah Ibu selalu diberikan kesabaran dan kesehatan dijaga oleh Allah. Semoga Abah dan Ibu selalu diberikan umur panjang dan barokah,” kata Gus Mahrus disertai linangan air mata.

“Ini persembahan dari anak-anak Abah dan Ibu. Hanya inilah yang bisa kami berikan.” Lanjutnya, “Ini adalah kue beneran. Insya Allah para santri bisa kebagian semua.”

Raut haru dan bahagia begitu tampak di wajah keduanya ketika memotong kue tart bersama anak cucu yang hadir. Diiringi air mata, Kyai Noer langsung memimpin doa untuk keberkahan perayaan tersebut.

Persembahan rangkaian bunga dan kue dari para santri cabang dan Asshiddiqiyah pusat menambah kesemarakkan. Pemutaran video instagram ucapan Harlah 32 Asshiddiqiyah oleh AMC ( Asshiddiqiyah Media Center) dan pembagian kue untuk para santri menjadi akhir acara. (LF)
Share on Google Plus

About Rumadie El-Borneo

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :