3 KUNCI DZIKIR & DOA TERKABUL


Sehari setelah peristiwa Gerakan Bela Islam 4 Nopember di Jakarta, Majlis Dzikir Asshiddiqiyah Jakarta yang dilaksanakan setiap bulan sekali tetap berlangsung.Sabtu (05/11/16)

Muhammad Ridwan Robbani, alumni Asshiddiqiyah 03dan ketua umumYayasan Perguruan Islam Ar Ridwan Ar Robbani, ikutmenyampaikannasehat. Ia membahas tentang ibadah dzikir dan tata caranya.

Tiga halpenting yang harus dilakukan dalam berdzikir danberdo’akepada Allah diantaranya takhalli, tahalli dan tajalli.Kata  Ridwanserius.

Takhali yaitu mengosongkan hati dari hubbud dunya, takabbur dan ‘ujub agar Allah mengijabah doa yang dipanjatkan.

Tahalli yaitu mengisi hati dengan sifat-sifat Allah dan Rasul-Nya seperti penyayang dan sabar.

Tajalli yaitu memantapkan hati dalam mengingat Allah untuk mencerminkan perilaku yang baik.

Sikap-sikap tersebut seperti penggunaan pakaian dan tempat ibadah yangbersih dan suci.Rasulullah pun mengangkat tangan dan duduk bersimpuh ketika berdoa. Doa diucapkan dengan suara yang lemah lembut tanpa mengutarakan maksud secara rinci.Pemaksaan doa kepada Allah juga harus dihindari, karena doa terkabul bukan karena apa yang diinginkan melainkan apa yang dibutuhkan seorang hamba. Hamba yang baik memanjatkan doa dengan jelas, namun tidak terlalu singkat.

“Ya Allah, Engkau tahu apa yang aku inginkan. Amiin,” ujarnya dalam memberikan contoh yang disambut tawa para santri. (LF)


Share on Google Plus

About Rumadie El-Borneo

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :