IJAZAHI SANAD HADITS, MUFTI LIBANON KUNJUNGI PONPES ASSHIDDIQIYAH

Asshiddiqiyah

AIC(JKT)
Mufti Lebanon,Syekh Amin Kurdi  berkunjung ke Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta, Kamis 12 Mei 2016. Beliau disambut langsung oleh Mudzir  ‘Aam Ponpos Asshiddiqiyah, KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kunjungannya, beliau mengijazahkan sanad hadits At-Tirmidzi yang dirangkum dalam kitab Syamailul Muhammadiyyah.
Pengasuh Ponpes Asshiddiqiyah Jakarta, KH. Ahmad Mahrus Iskandar, Bcs, bersama 190 santrinya hadir dalam pengijazahan tersebut. Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Sugeng Riyadi, salah satu santri asal Bogor, merasa bersyukur bisa bertatap langsung dengan ulama Libanon tersebut, ia rela menempuh jarak yang cukup jauh demi untuk bertemu dengan Syekh Amin. “Saya bersyukur bisa belajar dan bertatap muka langsung dengan beliau. Ini adalah kesempatan yang sangat luar biasa”. Ujur pria kelahiran Lampung tersebut.
Selama 2 hari beliau membacakan kitab Syamailul Muhammadiyyah yang dialih-bahasakan oleh dua penerjemah dari ponpes Asshiddiqiyah Jakarta, Ust. Musa Wardi dan Ust. Abdurrahman Malik.  Kitab tersebut merupakan kumpulan hadits tentang kepribadian Nabi Muhammad Saw. Beliau adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, nabi akhir zaman, manusia terbesar yang pernah dilahirkan oleh sejarah.
Hadits-hadits tersebut mengajak umat Islam menyelami sosok, perilaku dan kebiasaan sehari-hari Rasulullah. Termasuk bagaimana Rasulullah berpakaian, bersisir, bersarung, bersorban, bercincin hingga menanggalkan kedua sandalnya. Tidak hanya itu, minuman dan makanan favorit hingga minyak wangi kesukaan beliau juga turut dipaparkan.

Dalam kajiannya di Gedung Pendopo Lantai 2 Ponpes Asshiddiqiyah Jakarta, Syekh Amin menjelaskan bahwa Nabi SAW adalah idola sepanjang masa, teladan sepanjang hidup manusia, panutan terbaik, dan juga tokoh legendaris yang pernah ada di permukaan bumi. “Keteladannya tidak hanya tampak dalam kancah dakwah, muamalah, ibadah, iqtishaadiyah (ekonomi), siyaasah (politik), namun di semua lembaran kehidupan termasuk tata bicara, tawa dan canda beliau”. Tutur ulama asal Libanon itu.   Dari kajian tersebut, para santri banyak mendapatkan hal baru yang jarang tersingkap dari kehidupan Rasulullah Saw. (Rumadie)
Asshiddiqiyah


Asshiddiqiyah


Asshiddiqiyah

Asshiddiqiyah


Share on Google Plus

About Rumadie El-Borneo

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :